Rabu 24 Jul 2019 12:18 WIB

Hubungan Korsel-Jepang Genting

Jepang dan Korsel berselisih dalam persoalan hambatan ekspor.

Pesawat peringatan awal dan pengendali Rusia A-50 terbang dekat pulau yang dikuasai Korea Selatan (Korsel) bernama Takeshima dalam bahasa Jepang, Selasa (23/7). Jepang protes ke Rusia karena melanggar wilayah udaranya dan ke Korsel karena melakukan tembakan.
Foto: Joint Staff, Ministry of Defense via AP
Pesawat peringatan awal dan pengendali Rusia A-50 terbang dekat pulau yang dikuasai Korea Selatan (Korsel) bernama Takeshima dalam bahasa Jepang, Selasa (23/7). Jepang protes ke Rusia karena melanggar wilayah udaranya dan ke Korsel karena melakukan tembakan.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Juru bicara terkemuka pemerintah Jepang mengatakan hubungan negara tersebut dengan Korea Selatan (Korsel) mencapai keadaan sangat parah, Rabu (24/7).

Ia mengatakan Jepang akan terus mendesak Korsel agar mengambil tindakan sepatutnya untuk mengatasi persoalan yang membuat genting hubungan bilateral tersebut.

Baca Juga

Pada Selasa (23/7), Jepang melancarkan protes terhadap Korsel dan Rusia setelah pesawat perang Korsel menembakkan ratusan tembakan peringatan ke sebuah pesawat militer Rusia. Jepang dan Korsel juga berselisih dalam persoalan hambatan ekspor. 

Jepang mengenakan atas bahan-bahan teknologi tinggi tertentu menuju Korsel. "Hubungan Jepang-Korsel sekarang dalam keadaan sangat parah. Negara kita akan terus mendesak Korsel untuk mengambil langkah yang patut dengan dasar pendirian kita atas berbagai persoalan," Menteri Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga dalam suatu jumpa pers.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement