Rabu 24 Jul 2019 20:10 WIB

Kunjungi Indonesia, Pangeran UEA Cicipi Salak dan Durian

Retno mengatakan Pangeran UEA tak mengeluhkan bau menyengat durian.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Ratna Puspita
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) bersama Putra Mahkota Abu Dhabi/Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Uni Emirat Arab (UEA) Sheikh Mohamed Bin Zayed Al Nahyan (kedua kiri) menyaksikan pertukaran perjanjian kerjasama antara Dirut Pertamina Nicke Widyawati (kanan) dan Menteri Dalam Negeri UEA/CEO ADNOC Group Sultan bin Ahmed Aljaber (kiri) di Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu (24/7/2019).
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) bersama Putra Mahkota Abu Dhabi/Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Uni Emirat Arab (UEA) Sheikh Mohamed Bin Zayed Al Nahyan (kedua kiri) menyaksikan pertukaran perjanjian kerjasama antara Dirut Pertamina Nicke Widyawati (kanan) dan Menteri Dalam Negeri UEA/CEO ADNOC Group Sultan bin Ahmed Aljaber (kiri) di Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu (24/7/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Putra Mahkota Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA) Sheikh Mohamed Bin Zayed Al Nahyan berkunjung ke Indonesia, Rabu (24/7) hari ini. Dalam kunjungannya, Sheikh Mohamed sempat mencicipi buah-buahan lokal seperti salak, durian, dan manggis, saat berbincang-bincang dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.

"Selain salak, karena kan seperti salak jarang ya mereka lihat. Jadi tadi tanya ini apaan, oh ini namanya salak, tadi ada manggis, mangga, terus kemudian durian," kata Menurut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Rabu. 

Baca Juga

Menurut Retno, Pangeran UEA pun mencicipi buah-buahan yang disuguhkan itu. Meskipun durian memiliki bau yang sedikit menyengat, menurutnya, Sheikh Mohamed tak mengeluhkannya. 

"Kebetulan yang duriann tadi nggak begitu bau ya, nggak begitu menyengat gitu, jadi ok sih kayaknya," ucap dia.

Kunjungan Sheikh Mohamed pun disambut oleh Presiden Joko Widodo sejak dari pendaratan kedatangan di Bandara Internasional Soekarno Hatta. Menurut Retno Marsudi, penyambutan yang dilakukan oleh Presiden Jokowi kepada Sheikh Mohamed sebagai bentuk penghargaan.

Sebab sebelumnya saat kunjungan Presiden Jokowi ke Abu Dhabi pada 2015, Presiden juga dijemput dan disambut langsung oleh Sheikh Mohamed. "Dijemput di depan pesawat, oleh Sheikh Mohamed, kemudian dibawa masuk ke mobilnya Sheikh Mohamed, disetirin sendiri kemudian dibawa sampai ke restoran sendiri oleh Sheikh Mohamed," jelas Retno.

Dalam perjalanan menuju Istana Kepresidenan Bogor pun, Jokowi juga mengajak Sheikh Mohamed untuk berkeliling Jakarta melewati Bundaran Hotel Indonesia. Menurut Retno, Presiden ingin menunjukan perkembangan pembangunan di Indonesia kepada Sheikh Mohamed.

Dalam pertemuan ini, pemerintah Indonesia dan Uni Emirat Arab sepakat menandatangani 12 MoU, di antaranya sembilan kesepakatan Government to Government (G to G) atau antarpemerintah dan tiga lainnya kesepakatan Business to Business (B to B). 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement