Kamis 25 Jul 2019 16:53 WIB

Demam Berdarah Mewabah di Laos, 15 Ribu Kasus Dilaporkan

Sebanyak 34 orang meninggal akibat demam berdarah di Laos.

Rep: Puti Almas/ Red: Nur Aini
Ilustrasi nyamuk
Foto: Reuters
Ilustrasi nyamuk

REPUBLIKA.CO.ID, VIENTIANE — Sebanyak lebih dari 15 ribu kasus demam berdarah dilaporkan terjadi di Laos. Tercatat pada 23 Juli lalu, sebanyak 34 orang telah meninggal karena penyakit menular yang dibawa oleh nyamuk Aedes Aegepty tersebut. 

Kementerian Kesehatan Laos telah mengirimkan petugas medis ke sejumlah daerah terpencil di negara itu. Nantinya, mereka dapat memberikan panduan bagi penduduk setempat bagaimana mencegah penyebaran demam berdarah, termasuk cara untuk membunuh jentik nyamuk yang berpotensi sebagai media penyebar virus. 

Baca Juga

Selain itu, Kementerian Kesehatan Laos juga memberikan petunjuk tindakan pencegahan demam berdarah melalui media massa dan jejaring sosial Facebook. Semua orang di negara Asia Tenggara itu diharapkan dapat segera memeriksakan diri ke dokter atau petugas kesehatan terdekat jika menemukan tanda-tana atau gejala penyakit tersebut. 

Seluruh warga Laos juga diperingatkan agar mengikuti anjuran dokter dan petugas medis untuk mengatasi demam berdarah, serta mencegah penyebaran penyakit. Dengan demikian, diharapkan kasus akibat virus ini dapat terkendali dan berkurang secara signifikan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa demam berdarah merupakan penyakit yang dapat menyebar dengan cepat dan tanda-tanda atau gejala dari orang yang terinfeksi virus pembawa juga dapat muncul dengan cepat. Meski demikian, belum ada pengobatan khusus, maupun vaksin yang tersedia untuk mencegah kematian akibat penyakit ini. 

Pada umumnya, gejala awal orang yang terkena demam berdarah akan mengalami demam tinggi, ruam kulit, mual dan muntah, serta nyeri otot dan sendi. Selain itu, demam berdarah dengan tingkat yang lebih parah yaitu dikenal sebagai dengue hemorrhagic fever meliputi semua gejala awal, namun ditambah dengan sakit perut parah, muntah terus menerus, hingga kerusakan pada pembuluh darah, dan pendarahan dari hidung, gusi, serta memar berwarna keunguan. 

Setiap tahunnya, terdapat jutaan kasus infeksi demam berdarah di seluruh dunia. Kebanyakan penyakit akibat gigitan nyamuk itu terjadi di area tropis dan subtropis, khusuusnya selama musim hujan dan setelah musim hujan. Siapapun dapat terkena penyakit tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement