Kamis 25 Jul 2019 17:12 WIB

Korsel: Rudal Korut Punya Desain Baru

Korut dilaporkan melakukan uji coba rudal terbaru.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Peluncuran rudal korut.
Foto: EPA
Peluncuran rudal korut.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Kementerian Pertahanan Korea Selatan (Korsel) menyatakan, salah satu rudal yang diluncurkan oleh Korea Utara (Korut) diduga merupakan rudal dengan desain baru. Rudal tersebut dapat melaju sepanjang 690 kilometer. 

Sementara, satu rudal lainnya melaju sepanjang 430 kilometer sebelum akhirnya terjatuh di perairan wilayah timur Korut. Kementerian Pertahanan Korsel menambahkan, saat ini analisis yang lebih rinci sedang dilakukan untuk memverifikasi apakah kedua rudal tersebut merupakan model yang sama. 

Baca Juga

Dilaporkan Korea Times, kepala staf gabungan militer Korsel menyatakan, Korut diduga menembakkan rudal sekitar pukul 5.34 dan 5.57 pagi waktu setempat. Rudal tersebut diperkirakan diluncurkan dari peluncur erector pengangkut (TEL) pada ketinggian sekitar 50 hingga 60 kilometer. 

Korea Selatan (Korsel) telah mendeteksi tanda-tanda terkait sebelum rudal balistik tersebut diluncurkan dari Korut. Kantor kepresidenan Korsel menyatakan, saat ini pihak berwenang sedang melakukan analisis yang lebih rinci dengan AS. 

Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Korsel mendesak Korut untuk menghentikan tindakan yang akan menambah ketegangan. Kementerian menegaskan, penembakan rudal dapat menimbulkan ancaman militer. Sementara itu, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengatakan, penembakan uji coba rudal oleh Korut tidak memiliki dampak langsung terhadap keamanan Jepang.

"Kami telah mengkonfirmasi bahwa situasinya tidak berdampak pada keamanan nasional negara kami. Ke depan, kami akan bekerja sama dengan AS," ujar Abe dilansir Kyodo News. 

Setelah Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korut Kim Jong-un sepakat untuk mengadakan putaran baru pembicaraan denuklirisasi. Kesepakatan tersebut dibuat setelah keduanya bertemu pada bulan lalu di zona demiliterisasi (DMZ). Namun, sejak saat itu Korut mengkritik tajam latihan militer gabungan oleh pasukan AS dan Korsel. 

Kementerian Luar Negeri Korut mengatakan, AS telah mengingkari momennya secara sepihak. Oleh karena itu, Korut mempertimbangkan kembali komitmennya untuk menghentikan tes senjata nuklir dan rudal balistik antar benua. 

Sebelumnya Korut melakukan uji coba rudal jarak pendek serta roket dengan ukuran yang lebih kecil pada Mei. Mantan perwira angkatan laut Korsel yang kini mengajar di Universitas Kyungnam di Seoul, Kim Dong-yup mengatakan, rudal yang diuji pada Kamis kemungkinan sama dengan rudal yang ditembakkan pada Mei lalu. Menurutnya, penembakan rudal jarak pendek yang kedua kalinya secara halus dapat menekan AS. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement