REPUBLIKA.CO.ID, LAGOS -- Badan bantuan internasional, Action Againts Hunger mengatakan, seorang staf dan lima orang lainnya telah diculik di dekat kota Damasak, timur laut Nigeria. Tidak ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas penculikan tersebut, namun sebuah sumber mengatakan kepada Reuters mereka diculik oleh kelompok pemberontak.
Dalam sebuah video yang diterbitkan oleh organisasi berita Nigeria, The Cable memperlihatkan seorang perempuan yang duduk di lantai dan mengidentifikasi dirinya sebagai Grace. Sementara, lima pria duduk di sekeliling perempuan tersebut dengan kepala tertunduk. Di belakang mereka terdapat spanduk dengan logo badan pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), UNHCR.
"Kami ditangkap oleh tentara yang disebut Calipha. Kami tidak tahu di mana kami berada," ujar Grace.
Dalam video tersebut, Grace meminta agar pemerintah Nigeria dan Action Against Hunger dapat membebaskan mereka. Penculikan itu terjadi sembilan bulan setelah ISIS Afrika Barat menghukum mati seorang staf Palang Merah, yang diculik dari wilayah timur laut Nigeria pada Maret 2018.
Action Against Hunger dalam pernyataannya mengatakan, keenam orang yang diculik tersebut dalam keadaan sehat. Salah satu dari dua kelompok pemberontak Nigeria yakni Boko Haram, dan ISIS Afrika Barat diduga menjadi dalang penculikan itu.
"Action Against Hunger meminta agar staf anggota kami dan teman-temannya dibebaskan," ujar pernyataan dari badan bantuan internasional tersebut.