Jumat 26 Jul 2019 09:50 WIB

Maduro Minta Militer Kolombia Menolak Lawan Venezuela

Hubungan Venezuela dan Kolombia memburuk.

Rep: Puti Almas/ Red: Nur Aini
Nicolas Maduro
Foto: EPA-EFE/Miguel Gutierrez
Nicolas Maduro

REPUBLIKA.CO.ID, CARACAS — Presiden Venezuela Nicolas Maduro meminta agar pasukan militer Kolombia tidak akan pernah mengikuti perintah yang bertujuan merusak perdamaian negara itu. Pernyataan tersebut datang menyusul memburuknya hubungan dengan negara-negara tetangga Venezuela di Amerika Selatan. 

“Kepada angkatan bersenjata Kolombia, marilah bersatu dalam satu kekuatan tunggal militer, dalam semangat tanah air yang agung untuk menyatukan rakyat kita dalam damai,” ujar Maduro dalam sebuah pernyataan yang disiarkan melalui televisi negara pada Kamis (25/7). 

Baca Juga

Maduro juga mengatakan agar militer Kolombia menolak seluruh rencana agresi yang ditujukan pada Venezuela. Hal itu termasuk di dalamnya adalah dengan rencana adanya pangkalan militer gringo di Kolombia. 

Sebelumnya, Maduro kerap menuding bahwa Presiden Kolombia Ivan Duque adalah boneka Amerika Serikat (AS) dan menuding bahwa terdapat konspirasi yang berencana untuk menggulingkan pemerintahannya. Sebaliknya, Duque mengatakan bahwa Maduro menyediakan tempat perlindungan bagi kelompok pemberontak di negaranya, bahkan juga mempersenjatai salah satu kelompok pemberontak, Tentara Pembebasan Nasional (ELN). 

Hubungan Venezuela dan Kolombia telah memburuk sejak awal tahun ini. Pada Februari lalu, Maduro memutuskan hubungan diplomatik dengan Kolombia, menyusul adanya rencana pengiriman bantuan kemanusiaan ke Venezuela yang hendak disalurkan melalui perbatasan Kolombia. Upaya pengiriman bantuan itu didukung oleh AS dan diminta oleh pemimpin oposisi Venezuela Juan Guaido. 

Dalam beberapa tahun terakhir, Venezuela dan Kolombia juga saling menuding bahwa pasukan bersenjata masing-masing negara melakukan serangan lintas batas. Pada bulan lalu, Menteri Pertahanan Venezuela Vladimir Padrino meminta pasukan Kolombia untuk tidak mendukung ‘intervensi’ Duque. Saat itu, Duque mengatakan bahwa pasukan militer memiliki peranan penting untuk mendukung Guaido. 

Venezuela telah dilanda krisis dan kekacuan, seiring kondisi ekonomi di negara itu yang dilanda hiperinflasi. Pemerintahan yang dipimpin Presiden Nicolas Maduro dianggap  telah menciptakan situasi yang semakin buruk dengan kebijakan sosialis yang ia terapkan, serta pendahulunya mantan presiden Hugo Chavez. 

Dalam beberapa tahun terakhir, gelombang protes untuk menuntut kepemimpinan Maduro telah terjadi. Situasi dan kondisi di Venezuela kemudian semakin memburuk pada awal tahun ini ketika Guaido menyatakan diri sebagai presiden sementara. 

Setidaknya 50 negara, termasuk AS telah mengakui Guaido sebagai pemimpin Venezuela. Namun, Rusia dan beberapa negara lainnya telah menolak klaim tersebut dan mengatakan Maduro, serta pendahulunya Chavez sebagai pemimpin negara yang sah.

Warga Venezuela juga telah dihadapkan pada situasi di mana pemadaman listrik secara besar-besaran terjadi, khususnya Ibu Kota Caracas. Banyak dari mereka yang tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar seperti air dan makanan karena tidak tersedianya akses listrik selama  hampir satu pekan pada Maret lalu. Sejak krisis melanda Venezuela, lebih dari satu juta warga negara itu dilaporkan melarikan diri ke Kolombia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement