Jumat 26 Jul 2019 09:56 WIB

Pengikut ISIS Klaim Culik Pekerja Bantuan Kemanusiaan

Enam pekerja bantuan kemanusiaan diculik di wilayah timur laut Nigeria.

Rep: Puti Almas/ Red: Nur Aini
Para militan ISIS (ilustrasi).
Foto: AP
Para militan ISIS (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, ABUJA — Salah satu kelompok yang berafiliasi dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengklaim berada di balik penculikan enam pekerja bantuan kemanusiaan di wilayah timur laut Nigeria. Dalam sebuah video yang dirilis pada Rabu (24/7) malam, para pekerja tersebut diperlihatkan sedang berada dalam penculikan. 

Pekerja bantuan tersebut berasal dari Action Against Hunger, sebuah badan bantuan internasional. Dalam sebuah pernyataan, badan tersebut mengkonfirmasi adanya penculikan terhadap staf mereka dan mengatakan dari video yang dirilis beberapa waktu lalu, korban masih berada dalam kondisi sehat. 

Baca Juga

“Kami memohon agar para staf kami serta teman-teman mereka dibebaskan,” ujar penyataan Action Against Hunger, dilansir VOA, Jumat (26/7).

Video yang memperlihatkan korban penculikan tersebut dirilis oleh The Cable, sebuah organisasi berita Nigeria. Di dalamnya, terlihat seorang perempuan duduk di lantai dan memberitahukan namanya yaitu Grace. Kemudian ada lima pria yang juga duduk di sekitarnya dengan kepala tertunduk. 

“Kami ditangkap oleh tentara yang disebut Calipha. Kami berharap Pemerintah Nigeria dan Action Against Hunger untuk mengamankan pembebasan kami, kami tidak tahu di mana kami berada,” ujar perempuan korban penculikan dalam video itu. 

Kelompok yang melakukan penculikan adalah kelompok afiliasi dengan ISIS bernama Islamic State in West Africa (ISWA). Sebelumnya, ISWA merupakan bagian dari Boko Haram yang bertahun-tahun melakukan aksi teror di wilayah timur laut negara itu.

Secara terpisah, kantor kepresidenan Nigeria memberi pernyataan bahwa saat ini pemerintah sedang bernegosiasi untuk membebaskan pekerja bantuan yang diculik. Selain itu, dalam laporan dari sebuah sumber dikatakan bahwa enam korban penculikan tersebut seluruhnya adalah warga Nigeria.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement