Jumat 26 Jul 2019 11:20 WIB

Belasan Marinir AS Diduga Selundupkan Manusia dan Narkoba

Sebanyak 16 marinir AS ditangkap atas dugaan kejahatan penyelundupan.

Rep: Puti Almas/ Red: Nur Aini
Landing Craft Utility (LCU) mengangkut Prajurit Korps Marinir menuju Kona, Big Island, Hawaii, Amerika Serikat, Rabu (12/7).
Foto: Antara/Budi Candra Setya
Landing Craft Utility (LCU) mengangkut Prajurit Korps Marinir menuju Kona, Big Island, Hawaii, Amerika Serikat, Rabu (12/7).

REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Sebanyak 16 marinir Amerika Serikat (AS) ditangkap atas dugaan terkait dengan kejahatan penyelundupan manusia dan narkotika pada Kamis (25/7). Penangkapan dlakukan di Camp Pendleton, Kalifornia, atau yang berlokasi sekitar 160 kilometer di selatan Los Angeles. 

Menurut situs website Marine Times, penangkapan tersebut dilakukan oleh pejabat divisi dan Naval Criminal Investigative Service (NCIS). Penangkapan tersebut juga menyusul tindakan serupa yang dilakukan pada 3 Juli lalu, oleh agen patroli perbatasan AS dan Meksiko. Saat itu, para marinir yang tertangkap menghadapi tiga dakwaan federal karena diduga menyelundupkan tiga imigran gelap. 

Baca Juga

Dalam penangkapan 16 marinir AS kali, dilakukan operasi yang didasarkan pada informasi dalam penyelidikan sebelumnya. Divisi Kelautan-1 memberikan pernyataan bahwa kerja sama dengan NCIS sepenuhnya akan dilakukan dalam masalah terkait dugaan kesalahan marinir. 

“Divisi Kelautan ke-1 berkomitmen untuk keadilan dan supremasi hukum, dan kami akan terus bekerja sama sepenuhnya dengan NCIS dalam masalah ini. Setiap Marinir yang ditemukan terkait dengan kasus kejahatan akan diinterogasi dan ditangani dengan proses yang seharusnya,” ujar pernyataan Divisi Kelautan-1 dalam situs Marines Times, dilansir Bernama, Jumat (26/7). 

Sejak awal tahun ini, marinir AS dikerahkan ke perbatasan negara itu dengan Meksiko untuk membantu Departemen Kemanan Dalam Negeri. Pasukan tersebut diharapkan dapat memperkuat keamanan di perbatasan, termasuk ditugaskan memasang kawat tajam di atas penghalang. Meski demikian, bagian dari pasukan militer seluruhnya dilarang untuk melakukan penangkapan terhadap para imigran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement