REPUBLIKA.CO.ID, MUMBAI -- Kementerian Luar Negeri India mengatakan Iran telah membebaskan sembilan anggota awak kapal tanker berbendera Panama yang disita bulan ini, pada Sabtu (27/7). India juga mendesak pembebasan atas tiga anggota awak kapal yang tersisa dari kapal yang sama kepada Iran.
Kapal tanker MT Riah ditahan oleh penjaga pantai Iran pada Sabtu (13/7). Kapal terdiri dari 12 awak kapal asal India yang juga turut ditahan bersama kapal.
Kapal-kapal India di Teluk terperangkap dalam meningkatnya ketegangan antara Iran dan Barat. "Sembilan anggota awak telah dibebaskan dan mereka akan segera menuju India," kata juru bicara kementerian luar negeri Raveesh Kumar.
"Misi kami selanjutnya di Iran adalah meminta pihak berwenang Iran yang peduli untuk membebaskan anggota awak yang tersisa," Kumar menambahkan.
Ia mengatakan, tidak ada alasan Iran mengapa ketiga orang itu ditahan dan belum dibebaskan. Televisi pemerintah Iran menayangkan rekaman kapal MT Riah beberapa hari setelah ditangkap. TV Iran mengatakan bahwa kapal tersebut telah ditahan oleh Garda Revolusi elite Iran karena menyelundupkan bahan bakar.
Pihak berwenang India dan Iran mengatakan pekan ini bahwa Iran juga telah memberikan akses konsuler India kepada 18 awak India yang ditangkap di kapal lain, Stena Impero. Kapal berbendera Inggris itu juga ditangkap Iran di Selat Hormuz pada Juli.
Perebutan kapal tanker Inggris di jalur air paling penting di dunia untuk perdagangan minyak itu, telah memperdalam krisis antara Iran dan Barat. Krisis dipicu pada Mei lalu ketika Amerika Serikat memperketat sanksi. Sanksi AS secara efektif melarang semua negara membeli minyak Iran.
Namun, Iran mengklaim alasan menangkap Stena Impero karena telah menabrak perahu nelayan. Menteri luar negeri junior India, V Muraleedharan, mengatakan India mendesak pembebasan awak kapal asal India di kapal Inggris itu.
India telah lama memiliki ikatan politik dan energi dengan Iran, tetapi India telah memutus semua pasokan minyak dari Iran karena sanksi AS.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
