Ahad 28 Jul 2019 18:31 WIB

Lulus Ujicoba, Sistem Pertahanan Israel Siap Hadang Iran

Sistem pertahanan udara Israel lolos serangkaian ujicoba yang dilakukan di Amerika

Rep: Lintar Satria Zulfikar/ Red: Nidia Zuraya
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kanan) berdiri di depan Sistem Pertahanan Udara terbaru, David's Sling dalam upacara inagurasi di Pangkalan Udara Hatzor, Israel, 2 April 2017.
Foto: Israel Defense Forces
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kanan) berdiri di depan Sistem Pertahanan Udara terbaru, David's Sling dalam upacara inagurasi di Pangkalan Udara Hatzor, Israel, 2 April 2017.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan sistem pertahanan rudal balistik Arrow-3 telah lolos serangkaian ujicoba yang dilakukan di Alaska, Amerika Serikat (AS). Sebuah upaya yang dilakukan Israel untuk memperingatkan Iran.

Arrow-3 yang diproduksi bersama perusahaan AS Boeing Co berhasil menembak jatuh misil yang terbang dari angkasa. Sistem pertahanan itu menghancurkan misil di ketinggian yang aman. Sistem ini pertama kali lolos ujicoba pada tahun 2015 di Laut Mediterania dan mulai dipakai Israel pada tahun 2017.

Baca Juga

"Performanya sempurna, menembak tepat ke sasaran," kata Netanyahu yang juga menjabat sebagai menteri pertahanan Israel dalam pernyataannya yang mengumumkan tiga ujicoba rahasia, Ahad (28/7).

Israel melihat Arrow-3 sebagai benteng pertahanan melawan rudal balistik yang ditembakan dari Iran dan Suriah. Sementara Iran sendiri terkunci dalam konfrotasi dengan AS karena program nuklir dan proyek misil mereka. 

Pada pekan lalu Washington mengatakan Iran telah menggelar ujicoba misil jarak-menengah yang terbang sekitar 1000 kilometer. Teheran mengatakan ujicoba tersebut untuk pertahanan yang mereka butuhkan.

"Hari ini Israel memiliki kemampuan untuk melawan rudal balistik yang diluncurkan dari Iran dan dari tempat lainnya, semua musuh kami harus tahu kami bisa mengalahkan mereka, baik dalam bertahan maupun menyerang," kata Netanyahu.

Ujicoba Arrow-3 di Alaska sudah diperkirakan akan digelar tahun lalu. Tapi akhirnya ditunda setelah ada kesulitan dalam sistem ujicoba.

Ujicoba penuh pertama dijadwalkan pada tahun 2014 tapi dibatalkan karena para perancangnya mengatakan ada kesalahan dalam penerbangan misil yang menjadi targetnya. Ujicoba pada akhir tahun 2017 dan awal 2018 juga dibatalkan karena masalah teknis.

Keberhasilan ujicoba sistem pertahanan ini di Alaska diakui oleh Israel dan Amerika Serikat. Sebagai tanda tangguhnya aliansi mereka.

Duta besar AS untuk Israel David Friedman menghadiri pertemuan dengan kabinet Netanyahu. Ia dan para menteri menonton video bagaimana Arrow-3 menghalau misil.

Kementerian Pertahanan Israel mengatakan sebagai bagian dai ujicoba di Alaska, Arrow-3 juga berhasil disinkrokan dengan radar AN-TPY2 yang dikenal sebagai X-band. Radar yang memberikan informasi setiap celah disudut dunia kepada AS. Sementara Israel menyediakan baterainya.

"Kami berkomitmen untuk membantu pemerintah Israel dalam meningkatkan kemampuan sistem pertahanan rudal nasional utnuk menjaga negara Israel dan pasukan AS dari ancaman yang muncul," kata direktur Badan Pertahanan Rudal Pentagon Wakil Admiral John Hill dalam pernyataannya.

Arrow-3 dan generasi sebelumnya Arrow-2 berfungsi sebagai sistem pertahanan level tertinggi Israel yang didukung AS. Sistem pertahanan itu untuk menahan berbagai serangan rudal atau roket. Sistem pertahanan Iron Dome untuk menahan serangan jarak pendek sementara David Sling untuk menahan tembakan jarak menangah.

Sistem pertahanan ini diproduksi oleh beberapa perusahaan. Termasuk Israel Aerospace Industries, Rafael Advanced Defense Systems dan the Elisra Company, anak perusahaan Elbit Systems Ltd.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement