REPUBLIKA.CO.ID, MAIDUGURI -- Sedikitnya 65 orang tewas dalam serangan kelompok militan terhadap sekelompok warga yang baru kembali dari upacara pemakaman di Negara Bagian Borno di Nigeria utara, lapor televisi pemerintah, Ahad (28/7). Belum ada pihak yang menyatakan bertanggung jawab, namun Boko Haram dan kelompok militan saingannya, ISIS di Afrika Barat (ISWA) adalah gerombolan-gerombolan yang kerap melancarkan serangan di wilayah itu.
Kepala pemerintahan setempat, Mohammed Bulama, mengatakan para penyerang membunuh 21 orang yang sedang dalam perjalanan dari upacara pemakaman yang mereka hadiri, Sabtu (27/7). Sebanyak 44 lainnya dibunuh ketika mereka berupaya membangun kekuatan mempertahankan diri.
Sejumlah orang juga mengalami luka dalam serangan tersebut, yang berarti jumlah korban meninggal kemungkinan akan bertambah. Presiden Muhammadu Buhari pada Minggu mengutuk serangan itu dan memerintahkan militer untuk memburu para pelaku, demikian bunyi pernyataan dari kantor kepresidenan Nigeria.
Borno menjadi pusat pemberontakan Boko Haram dan ISWA. Konflik di wilayah itu telah berlangsung selama satu dasawarsa dan selama kurun waktu itu, para anggota militan telah membunuh ribuan orang. Konflik juga memaksa jutaan warga di kawasan itu mengungsi.
Menurut Pemerintah Nigeria, Boko Haram dan ISWA sudah dikalahkan cukup telak dan didepak dari daerah-daerah yang sebelumnya mereka kuasai. Namun, kelompok-kelompok militan itu terus melancarkan serangan dengan menargetkan kalangan warga sipil dan militer sebagai korban.