REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Populasi harimau India tumbuh mencapai 3.000 ekor yang embuat India menjadi salah satu habibat paling aman bagi binatang yang terancam punah itu.
Pada Senin (29/7), Perdana Menteri Narendra Modi merilis jumlah harimau India populasi tahun 2018. Ia mengatakan hal itu menjadi 'prestasi bersejarah' bagi India karena 14-15 tahun yang lalu populasi harimau di negara itu hanya 1.400 ekor.
India memperkirakan populasi harimau India naik setiap empat tahun. Menteri Lingkungan India Prakash Javadekar mengatakan pada 2014 populasi harimau India sekitar 2.226.
Harimau India menjadi binatang nasional negara Asia Selatan tersebut. Undang-undang Perlindungan Margasatwa mengkategorikannya sebagai binatang yang terancam punah.
Konflik antara harimau dengan manusia naik secara perlahan pada 1970-an ketika India memulai program konservasi, membangun cagar alam, dan menetapkan pembunuhan terhadap harimau dianggap sebagai kejahatan.
"Sekitar 3.000 ekor harimau, India berkembang menjadi salah satu habitat paling besar dan aman bagi mereka di dunia," kata Modi, Senin (29/7).
Ia memuji seluruh pemangku kepentingan yang terlibat dalam konservasi harimau di India. Modi mengatakan sembilan tahun yang lalu, di Saint Petersburg, Rusia, negaranya memutuskan untuk melipat gandakan populasi harimau pada 2022
"Kami di India berhasil meraih target tersebut empat tahun sebelumnya," katanya.
Modi juga mengatakan jumlah cagar alam naik dari 692 pada 2014 menjadi 860 pada tahun ini. Begitu juga dengan kawasan lindung yang semula 43 pada 2014 menjadi 100.
Pendiri Wildlife Protection Society of India Belinda Wright mengatakan India memang harus sangat bangga dengan prestasi mereka di bidang konservasi tersebut. Setidaknya penelitian terakhir menunjukan jumlah populasi harimau naik dibandingkan sebelumnya.
"Tapi kami masih memiliki jalan panjang untuk mengamankan masa depan jangka panjang untuk harimau liar," katanya memperingatkan.
Wright mengatakan konflik harimau-manusia menjadi salah satu tantangan konservasi karena India juga memiliki jumlah populasi manusia yang sangat besar. Konflik antara manusia dengan satwa liar terbatas di hutan dan padang rumput. Konflik tersebut cukup mematikan karena berdasarkan data pemerintah India ada setiap harinya ada satu orang yang tewas karena harimau atau gajah.
Pekan lalu, beberapa penduduk desa Khiri yang terletak di India utara mengejar dan membunuh harimau betina dengan tongkat. Petugas hutan Taman Harimau Pilibhit, Vivek Tiwari mengatakan harimau tersebut dibunuh karena telah membunuh seorang perempuan yang berkerja di sebuah lahan pertanian.
Tiwari mengatakan polisi menangkap empat penduduk desa. Lokasi pembunuhan harimau ini berada di sekitar 350 kilometer timur New Delhi.
Wright mengatakan pemerintah India tidak boleh mengundurkan upaya mereka dalam melindungi satwa liar. Menurutnya, pemerintah India juga harus menghindari agar jalan tol, rel kereta, jaringan listrik dan kanal tidak melalui kawasan lindung sebab akan meningkatkan konflik manusia dan harimau.
Gajah dan harimau India menjadi binatang yang paling sering diburu di negara itu. Tulang dan gading dua binatang itu dijual ke pasar gelap untuk digunakan sebagai obat tradisional Cina yang tidak terbukti keampuhannya.