Rabu 31 Jul 2019 14:13 WIB

Korsel: Korut Kembali Uji Coba Rudal Balistik

Kedua rudal tersebut diyakini terbang 250 kilometer dengan ketinggian 30 Km.

Rep: Lintar Satria/ Red: Ani Nursalikah
Seorang pria Korea Selatan menonton sebuah televisi yang menampilkan siaran berita yang melaporkan peluncuran rudal balistik jarak menengah Korea Utara di sebuah stasiun di Seoul.
Foto: EPA/ Jeon Heon-Kyun
Seorang pria Korea Selatan menonton sebuah televisi yang menampilkan siaran berita yang melaporkan peluncuran rudal balistik jarak menengah Korea Utara di sebuah stasiun di Seoul.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Militer Korea Selatan (Korsel) mengatakan Korea Utara (Korut) kembali menggelar uji coba senjata rudal balistik. Ini menjadi uji coba kedua yang Korut gelar kurang dari satu pekan terakhir. Korsel mengatakan Korut melepaskan dua rudal balistik jarak pendek dari pantai timur negara itu.

Kepala Staf Gabungan Militer Korsel mengatakan misil tersebut diluncurkan dari Wonsan. Korut mendorong kota tersebut sebagai destinasi wisata tapi juga kerap digunakan sebagai tempat uji coba rudal balistik.

Baca Juga

Dalam pernyataannya, militer Korsel mengatakan kedua rudal tersebut diyakini terbang sejauh 250 kilometer dengan ketinggian maksimal 30 kilometer. Saat ini militer Korsel dan AS masih mengumpulkan detail uji coba tersebut.

Dengan uji coba ini ada kemungkinan Korut melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB. Selain itu, dilakukan saat Pyongyang dan Washington ini kembali melakukan perundingan denuklirisasi Semenanjung Korea yang sempat mengalami kebuntuan.

"Korut kembali meluncurkan rudal yang tidak membantu upaya meregangkan ketegangan di Semenanjung Korea dan kami mendesak (Korut) untuk menghentikan perilaku ini," kata Korsel dalam pernyataan mereka, Rabu (31/7).

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengatakan uji coba tersebut tidak mengancam keamanan nasional Jepang. Pada Kamis (25/7), Korut melakukan uji coba rudal balistik jarak pendek. Korsel mengatakan rudal tersebut terbang sejauh 600 kilometer dengan ketinggian 50 kilometer sebelum akhirnya jatuh ke laut.

Media Korut mengatakan uji coba itu diawasi langsung oleh pemimpin mereka Kim Jong-un. Peluncuran dilakukan untuk mengirim pesan 'resmi' kepada Korsel atas pembelian pesawat jet canggih dari AS dan rencana latihan gabungan Korsel-AS yang Pyongyang nilai sebagai latihan untuk menginvansi mereka.

Walaupun PBB melarang Korut menggunakan teknologi balistik dalam setiap peluncuran senjata mereka tapi kemungkinan besar Korut tidak akan mendapatkan sanksi baru. Sanksi-sanksi sebelumnya diberlakukan hanya ketika Pyongyang melakukan uji coba rudal balistik jarak jauh.

Menteri Pertahanan Jepang Takeshi Iwaya mengatakan uji coba Korut yang terbaru tidak mencapai zona ekonomi eksklusif Jepang. Ia mengatakan pemerintah Jpeang masih menganalisa rincian uji coba tersebut termasuk jarak terbang dan lintasan rudal.

"Sangat disayangkan Korut terus menembakkan rudal yang melanggar resolusi PBB," kata Iwaya. 

Pada pekan lalu, Kim juga mengunjungi pembangunan kapal selam yang baru. Ia mengungkapkan kepuasannya dengan sistem persenjataan Korut. Korut mengatakan kapal selam itu akan digunakan dalam waktu dekat.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement