REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Selasa (30/7) memperingatkan Cina agar tidak menunggu periode pertama kepemimpinannya berakhir untuk mencapai kesepakatan perdagangan. Trump mengatakan, jika ia terpilih kembali dalam Pemilihan Presiden AS pada November 2020, hasilnya akan lebih buruk bagi Cina.
"Masalahnya jika mereka menunggu, jika saya menang, kesepakatan yang mereka dapatkan akan lebih keras dibandingkan dengan apa yang sedang mereka rundingkan sekarang atau tidak ada kesepakatan sama sekali," Trump menulis di Twitter.
Trump mengatakan, Cina tampaknya mundur dari janji membeli produk-produk pertanian AS. Para pejabat menganggap jika pembelian produk benar-benar dilakukan, China akan memperlihatkan niat baik yang akan menjadi bagian dari kesepakatan akhir.
"Cina seharusnya sekarang sudah mulai membeli produk pertanian kita - tidak ada tanda-tanda mereka akan melakukannya. Itu masalahnya dengan Cina, mereka tidak melakukannya," tulis Trump.
Para pejabat AS dan Cina telah memulai kembali perundingan setelah pembicaraan antara kedua negara mengalami kebuntuan pada Mei. Pembicaraan kembali dilakukan dalam upaya untuk mengakhiri perang dagang, yang dilancarkan dengan saling mengenakan tarif pembalasan.
Kedua pihak masih harus menyelesaikan berbagai perbedaan tajam di antara mereka. Pembicaraan tersebut diharapkan akan menguatkan bukti niat baik, seperti komitmen Cina membeli produk-produk pertanian AS.
Niat baik yang perlu ditunjukkan juga berupa langkah AS melonggarkan beberapa sanksi terhadap perusahaan raksasa peralatan telekomunikasi Cina, Huawei Technologies Co Ltd, kata seorang narasumber yang mengetahui soal pembicaraan tersebut kepada Reuters.