Kamis 01 Aug 2019 01:43 WIB

Mobil Mewah di Filipina Digilas Buldoser Karena Tidak Bayar Pajak

Filipina punya cara tersendiri dalam menindak kendaraan yang diimpor secara ilegal.

Rep: deutsche-welle/ Red:
Mobil Mewah di Filipina Digilas Buldoser Karena Tidak Bayar Pajak
Mobil Mewah di Filipina Digilas Buldoser Karena Tidak Bayar Pajak

Pemerintah Filipina punya cara tersendiri dalam menindak kendaraan yang diimpor secara ilegal. Salah satu cara yang dilakukan Presiden Rodrigo Duterte, adalah dengan menggilas kendaraan tersebut menggunakan buldoser.

Aksi Duterte ketika memberantas kendaraan 'haram' dengan buldoser, disiarkan oleh stasiun berita lokal GMA News Selasa (23/07). Dalam berita tersebut, tampak sebuah unit Ferrari 360 Spider digilas sampai rata oleh buldoser.

"Kendaraan itu (Ferrari 360) dinyatakan salah karena (pemiliknya) menghindari pembayaran pajak," terang petugas bea cukai setempat, Rey Leonardo Guerrero.

Kebijakan ini ternyata bukan kali pertama dilakukan oleh Duterte. Pada Agustus tahun lalu misalnya, Duterte menghancurkan 68 kendaraan roda 4 yang terbukti diimpor secara ilegal.

Di antara mobil-mobil tersebut ada merek besar seperti Lamborghini Gallardo, Porsche 911, beberapa unit BMW, Ford Mustang convertible, Nissan Skyline, dan masih banyak lagi.

Melalui kebijakan ini, Presiden Filipina tersebut ingin memberi pesan yang jelas kepada para importir ilegal, bahwa mereka tidak diberi ruang gerak untuk menjalankan bisnisnya.

Sebenarnya ada alternatif lain untuk memberantas praktik tersebut, yakni dengan menyita mobil ilegal, menjualnya di pelelangan dan pemerintah Filipina bisa mendapatkan keuntungan dari hasil penjualannya. Tapi ternyata Duterte memilih cara lain yang lebih ekstrem.

(Ed: vv/ts)

Baca selengkapnya artikel dari detiknews

Tanpa Ampun! Tak Pernah Bayar Pajak Ferrari Ini Digilas Buldoser

Detik-detik Ferrari Digilas Buldoser karena Pajaknya Tak Dibayar

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan deutsche welle. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab deutsche welle.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement