REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo mengkritik kebijakan luar negeri Cina. Hal itu disampaikannya setelah mengadakan rapat dengan delegasi Cina dalam pertemuan keamanan negara-negara ASEAN di Bangkok, Thailand, Kamis (1/8).
Pertemuan itu merupakan yang pertama kalinya terjadi pada tahun ini di tengah situasi ketegangan politik antara kedua negara.
Pompeo menyinggung soal cara-cara Cina yang "memaksa" negara-negara tetangga di Asia Tenggara terkait Laut Cina Selatan serta pembangunan bendungan di Sungai Mekong.
Setelah bertemu dengan diplomat terkemuka Cina, Wang Yi, Pompeo sempat menegaskan, baik AS dan Cina ingin meningkatkan hubungan bilateral. Selama ini, hubungan kedua negara diketahui sempat merenggang lantaran isu-isu di sektor perdagangan, kasus sanksi AS terhadap Huawei, dan sengketa di Laut Cina Selatan.
“Kami bekerja dengan mereka di banyak bidang. Tetapi kami juga sangat berterus terang tentang tempat-tempat yang kami harapkan Cina akan berperilaku dengan cara yang tidak mereka lakukan hari ini, dan kami juga membicarakan masing-masing tempat tersebut,” ujar Pompeo seperti dikutip dari Reuters, Kamis (1/8).
Dalam pertemuan di Bangkok, Thailand itu, Pompeo mendesak sekutu regional AS di Asia Tenggara untuk menentang "paksaan" Cina di Laut Cina Selatan dan pembangunan bendungan di hulu Sungai Mekong. Ia menilai, pembangunan dam itu telah menyebabkan minimnya air di kawasan lembah sungai tersebut di negara-negara Indocina, yang termasuk Asia Tenggara.
Setelah pertemuannya dengan Wang di Bangkok, Pompeo memberikan tanda yang positif melalui akun Twitter miliknya. Ia menyebut, dirinya memiliki pertukaran pandangan yang mendalam dengan para pejabat Cina mengenai hubungan AS-Cina, Korea Utara, serta topik pembahasan lainnya.
“Ketika hal tersebut memajukan kepentingan AS, kami siap bekerja sama dengan Cina,” tulis Pompeo.