Jumat 02 Aug 2019 17:34 WIB

KBRI: Tak Ada WNI Jadi Korban Ledakan Bom di Bangkok

KBRI Bangkok mengimbau agar WNI di Bangkok meningkatkan kewaspadaan.

Penyelidik mengamankan area dimana ledakan melukai orang di Bangkok, Thailand, Jumat (2/8).
Foto: AP Photo/Gemunu Amarasinghe
Penyelidik mengamankan area dimana ledakan melukai orang di Bangkok, Thailand, Jumat (2/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Bangkok memastikan tidak terdapat WNI menjadi korban dalam sejumlah ledakan yang terjadi di kota tersebut. Bangkok saat ini menjadi tuan rumah pertemuan tingkat menteri luar negeri ASEAN itu.

"Pihak keamanan menginformasikan bahwa terdapat tiga petugas kebersihan terluka akibat ledakan. Sejauh ini, tidak ada WNI yang menjadi korban," kata KBRI Bangkok dalam keterangan tertulis, Jumat (2/8).

Baca Juga

KBRI Bangkok masih memantau situasi dan mengimbau agar WNI di Bangkok dan Thailand pada umumnya untuk meningkatkan kewaspadaan. WNI juga diminta menghindari daerah pusat keramaian dan terus berkomunikasi dengan sesama teman dari Indonesia.

Pihak keamanan masih melakukan investigasi dan meningkatkan keamanan selama pertemuan yang dihadiri 10 menteri luar negeri ASEAN serta sembilan negara mitra, yakni Amerika Serikat, Republik Rakyat China, Jepang, Korea Selatan, Australia, Selandia Baru, Uni Eropa, Inggris dan India itu berlangsung.

Pada Jumat pagi, terjadi ledakan bom sejumlah lokasi di Bangkok, yakni area di bawah halte Bangkok Sky Train di Chong Nonsi, persimpangan 57/1 Jalan Rama IX, pusat pemerintahan di Chaeng Watthana, Markas Besar Angkatan Bersenjata serta di depan Kantor Sekretaris Tetap Kementerian Pertahanan.

Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-Ocha telah mengutuk ledakan tersebut dan memerintahkan peningkatan keamanan dan investigasi atas ledakan tersebut. "Sehubungan dengan bom tadi pagi, saya mengutuk mereka yang menimbulkan situasi yang mengacaukan perdamaian dan merusak citra negara. Saya telah memerintahkan pejabat berwenang untuk memastikan keamanan warga serta pihak yang terdampak," kata Prayuth.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement