Ahad 04 Aug 2019 07:56 WIB

Daftar Penembakan Massal di AS dalam Dua Tahun Terakhir

Di AS, insiden penembakan massal nyaris menjadi sesuatu yang lumrah

Rep: Lintar Satria/ Red: Hasanul Rizqa
(Ilustrasi) Bendera setengah tiang dikibarkan di kawasan Monumen Nasional Washington AS, untuk menghormati korban penembakan massal di Las Vegas, Selasa (3/10).
Foto: Manuel Balce/AP Photo
(Ilustrasi) Bendera setengah tiang dikibarkan di kawasan Monumen Nasional Washington AS, untuk menghormati korban penembakan massal di Las Vegas, Selasa (3/10).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Jumlah korban penembakan di El Paso, Texas, Amerika Serikat (AS) pada Ahad (4/8) mencapai 20 orang. Untuk diketahui, kasus penembakan massal nyaris menjadi sesuatu lumrah di Negeri Paman Sam. Sebagian masyarakat dan tokoh-tokoh setempat menaruh konsen pada pengendalian kepemilikan senjata api untuk meminimalkan kemungkinan terjadinya kasus demikian di masa depan.

Berikut insiden penembakan massal yang pernah terjadi di AS dalam dua tahun terakhir.

Baca Juga

  • Pada  1 Oktober 2017, Stephen Paddock melepaskan tembakan ke arah pengunjung festival musik di Las Vegas. Ia menembakan senjata laras panjang dari lantai 32 kamar hotelnya.

    Penembakan tersebut menewaskan 58 orang dan melukai lebih dari 500 orang. Tim SWAT yang menerjang kamar hotel Paddock menemukannya tewas bunuh diri.

  • Pada 5 November 2017, Devin Patrick Kelley yang dipecat dari Angkatan Udara AS karena kekerasan dalam rumah tangga. Dia melepaskan tembakan ke sebuah gereja kecil di Sutherland Springs, Texas. Lebih dari 24 orang menemui ajal karena tindakan Kelley itu. 

  • Pada 14 Februari 2018, Nikola Crux mengeluarkan tembakan yang membunuh 17 orang siswa dan staf sekolah Marjory Stoneman Douglas High School di Parkland, Florida. Jumlah korbannya melampaui penembakan Columbine High School yang sempat tercatat sebagai insiden penembakan paling mematikan dalam sejarah AS.

  • Pada 18 Mei 2018, Dimitrios Pagourtzis melepaskan tembakan saat berada di dalam kelas seni Santa Fe High School, Texas. Laki-laki 17 tahun itu membunuh delapan orang siswa dan dua orang guru serta melukai 13 orang lainnya. Bahan peledak juga ditemukan di dalam dan di luar sekolah.

  • Pada 28 Juni 2018, Jarrod Ramos menembak jendela kantor Capital Gazette di Annapolis, Maryland. Ia menodongkan senjata api ke arah karyawan surat kabar itu. Lima orang terbunuh. Pihak berwenang mengatakan, Ramos sempat mengirimkan surat ancaman sebelum melakukan aksinya.

  • Pada 27 Oktober 2018, Robert Bowers membunuh 11 orang di sinagog Tree of Life, Pittsburgh, Pennsylvania. Penembakan yang dilakukan saat upacara Shabat ini menjadi penembakan paling mematikan dalam sejarah AS yang mengincar orang-orang Yahudi.

  • Pada 7 November 2018, Ian David Long membunuh 12 orang saat berada dalam sebuah bar country music di Thousand Oaks, California. Veteran perang Afghanistan itu lantas bunuh diri usai melakukan aksinya. 

  • Pada 15 Februari 2019, Gary Martin membunuh lima orang rekan kerjanya di sebuah pabrik di Aurora, Illinois. Penembakan terjadi setelah pelaku dipecat dari pabrik tersebut.

    Ia juga melukai satu orang karyawan dan lima polisi yang pertama tiba di pabrik di pinggir kota Chicago tersebut. Martin lantas ditembak mati aparat kepolisian saat dikepung.

  • Pada 31 Mei 2019, DeWayne Craddock melepaskan tembakan di gedung pemerintah Virginia Beach. Ia membunuh 12 orang dan melukai beberapa orang lainnya. Ia ditembak mati polisi.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement