Ahad 04 Aug 2019 15:32 WIB

Pemberontak Houthi Kembali Targetkan Militer Saudi

Pemberontak Houthi menargetkan kendaraan militer Saudi.

Rep: Fergie Nadira/ Red: Elba Damhuri
Asap muncul dari ledakan di sebuah depot senjata yang diduduki milisi Houthi sehari setelah AS menuduh Iran mempersenjatai milisi Houthi dengan rudal, di Sana'a, Yaman, Jumat (15/12).
Foto: EPA-EFE/YAHYA ARHAB
Asap muncul dari ledakan di sebuah depot senjata yang diduduki milisi Houthi sehari setelah AS menuduh Iran mempersenjatai milisi Houthi dengan rudal, di Sana'a, Yaman, Jumat (15/12).

REPUBLIKA.CO.ID, SANA'A -- Pemberontak Houthi di Yaman mengaku telah menabrak kendaraan militer yang digunakan Arab Saudi, Sabtu (3/8) waktu setempat. Akibatnya, sejumlah tentara Saudi terbunuh.

Menurut media Houthi, Al-Masirah yang dilansir Anadolu Agency, para pemberontak Houthi menargetkan kendaraan militer yang beroperasi di dekat kota Cazan yang berbatasan dengan Saudi. Pemberontak Houthi menargetkan dengan bahak peledak.

Meski diberitakan tentara Saudi terbunuh, namun tidak ada angka pasti jumlah yang terbunuh. Sebelum insiden ini terjadi, juru bicara militer pemberontak Houthi Yahya Sarei mengatakan, pihaknya menyerang sebuah kamp militer Saudi di Provinsi Najran barat daya dengan rudal balistik tipe Bedr F. Akibatya, sejumlah besar orang terbunuh, meski tak menyebut angka pasti jumlah korban jiwa.

Selain rudal balistik jarak menengah dan panjang, pemberontak juga menggunakan pesawat tanpa awak untuk memerangi Saudi. Yaman seperti diketahui dilanda kekerasan sejak 2014 silam. Pemberontak Syiah Houthi menguasai sebagian besar negara itu, termasuk ibu kota Sana'a.

Konflik meningkat pada tahun berikutnya ketika Saudi dan sekutunya Sunni-Arab, termasuk Uni Emirat Arab, meluncurkan serangan udara besar-besaran yang bertujuan menggulung kembali kekuasaan Houthi di Yaman, serta mendukung pemerintah pro-Saudi di negara itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement