Senin 05 Aug 2019 07:07 WIB

Hisap Vape, 14 Remaja AS Masuk Rumah Sakit

Mereka dibawa ke rumah sakit dalam kondisi sulit bernafas, dada sakit dan kelelahan.

Rep: Febryan A/ Red: Esthi Maharani
Vape
Foto: Republika/ Wihdan
Vape

REPUBLIKA.CO.ID, MADISON -- 14 remaja di dua negara bagian Amerika Serikat (AS) terpaksa dilarikan ke rumah sakit karena masalah tenggorokan pada Jumat (2/8) waktu setempat. Sakit parah di bagian tenggorokan mereka itu muncul usai menggunakan vape atau rokok elektrik.

11 orang diantaranya merupakan remaja dari negara bagian Winconsin. Sedangkan tiga sisanya dari negara bagian Illinois. "Nama, jenis dan di mana produk vape itu mereka dapatkan masih dalam proses investigasi," kata Departemen Kesehatan Illinois.

Ahli epidemiologi penyakit pernapasan dari Departemen Pelayanan Kesehatan Wisconsin, Thomas Haupt, mengatakan, 11 kasus yang terjadi di negara bagian itu dialami oleh para remaja atau mereka yang dalam kondisi sehat. "Tapi mereka datang ke rumah sakit dalam kondisi sakit tenggorokan yang sangat parah, bahkan sebagian harus mendapat perawatan intensif," kata Haupt, Jumat (2/8).

Haupt menuturkan, dugaan awal atas sakit tenggorokan karena adanya infeksi. Tapi ternyata hal itu tak terbukti setelah uji medis diakukan. Hal yang berkaitan dengan kasus ini, sambung dia, adalah kegiatan mengkonsumsi vape.

Wakil Administrator pada Departemen Kesehatan Winconsin, Chick Warzecha, mengatakan, 11 orang remaja yang dibawa ke rumah sakit itu dalam kondisi sulit bernafas, dada sakit dan kelelahan. Bahkan sebagian butuh alat bantu untuk bernafas.

"Meski kini mereka sudah mulai membaik, tapi kita belum tahu dampak apa yang akan mereka hadapi dalam janka panjang," ucap Warzecha seperti dilansir CNN.com.

Sedangkan di Illinois, kasus gangguan pernafasan ini juga disertai batuk, sesak nafas, kelelahan dan sesekali neyeri di dada. "Kasus ini muncul pada orang yang tidak memiliki masalah paru-paru," kata Direktur Departemen Kesehatan Illinois, Dr Ngozi Ezike.

The American Lung Association mengatakan, sejumlah bukti telah menampakkan dampak buruk dari rokok elektrik tersebut. Lembaga ini telah melakukan riset dan menemukan bahwa bahan utama vape dapat membahayakan sel atau dalam kata lain mengandung bahan kimir berbahaya.

"Bisa menyebabkan penyakit paru-paru serta penyakit kardiovaskular (jantung)" kata The American Lung Association.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement