Kamis 08 Aug 2019 16:03 WIB

Arab Saudi Istimewakan Anak Mbah Moen untuk Kunjungi Makkah

Arab Saudi memberikan 8 visa ke Makkah untuk keluarga Mbah Moen saat musim haji.

Red: Nur Aini
KH Maimun Zubair yang akrab disapa, Mbah Moen saat akan shalat Jumat berjamaah di Masjidil Haram Makkah.
Foto: dok. Helutrans
KH Maimun Zubair yang akrab disapa, Mbah Moen saat akan shalat Jumat berjamaah di Masjidil Haram Makkah.

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Pemerintah Arab Saudi memberikan perlakuan istimewa atau privilege berupa penerbitan delapan visa untuk putra-putri dan keluarga KH Maimoen Zubair sehingga mereka bisa segera ke Makkah.

“Anak-anak Mbah Moen mendapatkan privilege dari Kedutaan Saudi,” kata Duta Besar RI untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel di Jarwal, Makkah, Kamis (8/8).

Baca Juga

Ia menambahkan, hak imun yang diberikan Pemerintah Saudi kepada putra-putri dan keluarga Mbah Moen yang menghembuskan napas terakhir di RS Al Noor Makkah adalah penerbitan delapan visa. Padahal, bukan sesuatu yang mudah untuk mendapatkan visa ke Arab Saudi terlebih untuk memasuki Kota Makkah bahkan untuk warga Saudi sendiri pada musim haji.

Sebelumnya, ajudan almarhum KH Maimoen Zubaer, Hayatul Makki atau yang biasa dipanggil Gus Hayat menjelaskan Mbah Moen berangkat haji ke Makkah hanya bertiga bersama dengan istri Mbah Moen, Nyai Heni Maryam dan Gus Hayat. Tak ada satu pun putra-putrinya yang turut dalam perjalanan itu.

Dalam acara Silaturahmi NU se-Dunia ke-18 yang dihadiri puluhan ulama dan nahdliyin serta jamaah dari Indonesia, Agus Maftuh sedang memberikan sambutan. Tapi di tengah sambutan kemudian terhenti karena 8 putra-putri Mbah Moen hadir di acara tersebut secara bersamaan.

“Marhaban untuk KH Taj Yasin, anak Mbah Moen mendapatkan privilege dari Kedutaan Besar Arab Saudi langsung memberikan 8 visa,” katanya.

Putra-putri Mbah Moen di antaranya Gus Yasin dan Gus Majid Kamil berangkat ke Makkah pada 7 Agustus 2019 atau sehari setelah sang ayah berpulang. Agus Maftuh kemudian menceritakan tentang betapa dekat hubungan keluarganya dengan keluarga Mbah Moen.

“Gus Yasin, ibu kita pernah menjadi tukang masak di Ponpes Al Hidayah Lasem. Inilah irisan takdir, kami tidak pernah menggeret Tuhan untuk meminta sesuatu. Kami pasrah,” katanya.

Taj Yasin Maimoen atau Gus Yasin yang juga Wakil Gubernur Jateng itu pun sempat menyebut ayah Agus Maftuhlah yang membuatkan sumur untuk pertama kalinya di Sarang.

“Sarang dulu sulit air sekarang tidak lagi berkat Mbah Rosyid (ayah Agus Maftuh),” kata Taj Yasin.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement