REPUBLIKA.CO.ID, BERKELEY HEIGHTS -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan, Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un kembali menyuratinya. Dalam surat itu, kata Trump, Kim meminta maaf atas uji coba misil jarak pendek yang dilakukan Korut untuk memprotes latihan gabungan AS-Korea Selatan (Korsel).
"Ini surat yang panjang, sebagian besar mengeluh tentang latihan yang konyol dan mahal juga minta maaf atas uji coba misil jarak pendek," cicit Trump di Twitter, Sabtu (10/8).
Trump mengatakan, Kim berjanji akan menghentikan uji coba misil setelah latihan gabungan militer AS-Korsel selesai. Trump mengunggah serangkaian cicitannya ini saat menghabiskan waktu di klub golf miliknya di New Jersey.
Trump menambahkan, dalam surat itu Kim juga mengatakan setelah latihan militer gabungan AS-Korsel selesai ia ingin bertemu sekali lagi untuk 'memulai negosiasi'. Presiden AS ke-45 mengatakan ia menantikan untuk kembali bertemu dengan Kim dalam waktu dekat.
"Korea Utara yang bebas dari nuklir akan membawa mereka menjadi salah satu negara yang paling sukses di dunia," tutup Trump.
Sementara itu, Korut kembali melakukan ujicoba rudal jarak pendek ke laut. Menjadi uji coba rudal kelima dalam beberapa pekan terakhir. Rudal itu menempuh jarak 400 kilometer dengan ketinggian 48 kilometer.
Kecepatan maksimum rudal itu lebih dari 6,1 mach dan mendarat di Laut Jepang. Peluncuran itu dilakukan tidak lama setelah Trump mengatakan ia menerima 'surat yang sangat indah' Kim Jong-un.
Korea Utara telah menembakkan serangkaian rudal dan roket sejak AS-Korsel sepakat menjalani latihan gabungan pada 11 Agustus mendatang. Merusak kesepakatan yang Trump dan Kim buat dalam pertemuan pada bulan Juni lalu untuk memulai kembali perundingan denuklirisasi Semenanjung Korea.