REPUBLIKA.CO.ID, TEPI BARAT -- Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengunjungi kamp pengungsi Palestina di Desa Jalazone, Tepi Barat, Sabtu (10/8). Dalam kunjungan tersebut, Abbas didampingi Perdana Menteri Palestina Mohammed Shtayyeh dan Sekretaris Jenderal Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Saeb Erekat.
Kunjungan itu merupakan yang perdana dalam beberapa tahun terakhir. Di sana, Abbas bertemu dengan penduduk dan pejabat setempat. "Kunjungan ini disambut dengan sangat baik oleh penghuni kamp," kata kepala komite populer di kamp Jalazone, Mahmoud Mubarak seperti dikutip laman Al Arabiya.
Salah satu topik yang dibahas Abbas dengan penduduk Jalazone adalah tentang pendudukan Israel. Menurut kantor berita Palestina, WAFA, para pengungsi mengatakan bahwa mereka akan tetap tabah dalam menentang pendudukan Negara Zionis.
Tepi Barat diketahui berada di bawah cengkeraman pendudukan Israel. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah bersumpah akan meneruskan pembangunan permukiman di wilayah tersebut meskipun dinyatakan ilegal secara hukum internasional.
Sejumlah kandidat dari partai sayap kanan Israel juga telah menandatangani sebuah dokumen yang menyatakan setuju untuk mencaplok 60 persen wilayah Tepi Barat. Penandatanganan dokumen itu dilakukan dalam rangka menyambut perhelatan pemilu yang dijadwalkan digelar pada September mendatang.
"Israel adalah rumah nasional untuk orang-orang Yahudi, menjamin hak-hak individu dan kesetaraan di antara semua warga negara, menentang pembentukan negara Palestina serta memberlakukan kedaulatan atas Yudea dan Samaria (Tepi Barat)," kata dokumen itu, seperti dilaporkan Israel's Public Broadcaster, dikutip Middle East Monitor, Selasa (6/8).