REPUBLIKA.CO.ID, OSLO -- Masjid Islamic Cemter al-Noor yang berada di distrik Baerum, Norwegia menjadi sasaran penembakan pada Sabtu (10/8). Polisi menyatakan, pelaku penembakan adalah seorang pria muda berkulit putih telah ditangkap.
Polisi menerima laporan penembakan sekitar pukul 14.00 waktu setempat. Satu orang korban dalam penembakan tersebut yakni seorang jamaah masjid berusia 75 tahun. Direktur masjid, Irfan Mushtaq kepada TV2 mengatakan, dirinya tiba di masjid tak lama setelah kejadian penembakan.
Sesampainya di masjid, Mushtaq pergi ke belakang bangunan masjid untuk bersembunyi sambil menunggu polisi datang. Mushtaq menambahkan, pelaku penembakan tersebut menggunakan pelindung tubuh dan helm.
"Pria itu membawa dua senjata seperti senapan dan pistol. Dia mendobrak pintu kaca dan menembakkan tembakan," ujar Mushtaq, dilansir Aljazirah, Ahad (11/8).
Perdana Menteri Norwegia Erna Solberg mengungkapkan rasa simpatinya kepada korban penembakan masjid tersebut. Dia mengatakan, masjid dan tempat-tempat ibadah lainnya semestinya menjadi tempat yang paling aman. Menurutnya, masih terlalu dini untuk berspekulasi mengenai motif pelaku penembakan.
"Seharusnya aman untuk pergi ke masjid, greja, atau tempat-tempat ibadah lainnya," ujar Solberg.
Polisi mempertimbangkan untuk meningkatkan keamanan di seluruh masjid di Norwegia pada hari raya Idul Adha. Sebelumnya Masjid Islamic Center al-Noor telah meningkatkan keamanan pasca-penembakan yang terjadi di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru.
Pada Juli 2011, Norwegia pernah mengalami serangan terburuk oleh pendukung sayap kanan. Serangan tersebut menewaskan 77 orang. Pelaku serangan penembakan, Anders Behring Breivik mengaku, dia termotivasi oleh kebenciannya terhadap multikulturalisme. Dia meledakkan bom dan melakukan penembakan pada acara pertemuan sayap pemuda Labour Party di Pulau Utoya.