Senin 12 Aug 2019 18:40 WIB

Mengenal Charles Sweeney, Pilot Pengebom Kota Nagasaki

Jepang menyerah tanpa syarat pada Sekutu 2 September 1945.

Rep: Mgrol123/ Red: Ani Nursalikah
Korban selamat, Keiko Ogura, mengatakan, bom Hiroshima dan Nagasaki adalah kejahatan perang.
Foto: reuters
Korban selamat, Keiko Ogura, mengatakan, bom Hiroshima dan Nagasaki adalah kejahatan perang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu peristiwa terkenal pada masa Perang Dunia II adalah penjatuhan bom atom terhadap kota Nagasaki pada 9 Agustus 1945. Karena peristiwa tersebut, Jepang menyerah tanpa syarat pada Sekutu 2 September 1945.

Mengenai peristiwa penjatuhan bom atom di kota Nagasaki, hal tersebut tidak terlepas dari peran seorang pilot bernama Charles William Sweeney. Sweeney adalah seorang pilot dari AS yang menerbangkan pesawat pengebom B-29 superfortress dalam rangka misi penjatuhan bom atom di Nagasaki, Jepang pada 9 Agustus 1945.

Baca Juga

Sweeney lahir pada 27 Desember 1919 di Lowell, Massachusetts dan wafat pada 16 Juli 2004 di Boston, Massachusetts. Dia adalah salah satu pilot pesawat legendaris.

Dikutip dari New York Times, sebelum misi pengeboman di Nagasaki, Sweeney yang berpangkat mayor pada saat itu memiliki tugas mengawal pesawat Enola Gay yang dipiloti Kolonel Paul Tibbets pada 6 Agustus 1945. Dia mengawal Tibbets untuk menjatuhkan bom atom di kota Hiroshima.

Pada saat pelaksanaan misi, Charles menerbangkan pesawat yang sama yakni B-29 Superfortress dengan julukan “The Great Artiste”. Dari misi tersebut, pesawat Enola Gay memiliki tugas menjatuhkan bom atom Little Boy sementara The Great Artiste mendapat tugas menjatuhkan alat pengukur untuk mencatat ukuran ledakan Little Boy.

Tiga hari kemudian, pada 9 Agustus 1945, Sweeney menjadi pilot pesawat B-29 superfortress yang memiliki julukan “Bockscar” sebagaimana pesawat tersebut ditulis dengan kata “Bockscar” di moncongnya. Untuk misi kali ini, pesawat tersebut membawa sebuah bom yang bermuatan plutonium dengan nama julukan “Fat man”.

Pesawat Bockscar ditemani oleh the great artiste yang bertugas untuk menjatuhkan alat pengukur tingkat ledakan bom. Setelah itu, tepat pada pukul 11.00 waktu setempat, bom dijatuhkan di kota industri Nagasaki sehingga menewaskan dan melukai puluhan ribu penduduk kota tersebut.

Setelah Perang Dunia II berakhir, Sweeney mengundurkan diri militer. Dia menjadi pemilik sebuah perusahaan pengelolaan kulit di Boston. Dia sempat berdinas kembali di Garda Nasional Udara untuk negara bagian Massachusetts hingga pensiun pada 1976 dengan pangkat mayor Jenderal. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement