Selasa 13 Aug 2019 11:21 WIB

Irak Tolak Partisipasi Israel di Misi Perlindungan Maritim

Misi perlindungan maritim diajukan AS dan Eropa.

Rep: Lintar Satria / Red: Nur Aini
Teluk Persia
Teluk Persia

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Irak menolak Israel berpartisipasi dalam misi perlindungan maritim di Selat Hormuz, langkah yang diajukan Amerika Serikat (AS) dan Eropa untuk melindungi kapal-kapal komersial di Teluk Persia.

"Irak menolak keterlibatan pasukan entitas Zionis dalam pasukan militer apa pun untuk mengamankan jalur pelayaran di Teluk Arabia, dengan bersama-sama negara-negara Teluk dapat mengamankan jalur pelayaran," kata Menteri Luar Negeri Irak Mohammed Ali al-Hakim, seperti dilansir dari Aljazirah, Selasa (13/8).

Baca Juga

Ia menambahkan Irak akan berusaha untuk menekan ketegangan di kawasan. Cara dengan menggelar negosasi yang tenang. Sementara kehadiran pasukan negara-negara Barat di kawasan akan meningkatkan ketegangan. 

Ketegangan di Teluk Persia terus memburuk sejak kapal-kapal tanker di Selat Hormuz diserang. Di susul dengan Iran menembak jatuh drone AS. Selat Hormuz jalur penting pelayaran kapal tanker. 

Washington dan sekutu-sekutu di kawasan Teluk menuduh Iran yang melakukan serangan kapal-kapal tanker itu. Iran dengan tegas membantah tuduhan tersebut. Sejak itu AS berusaha mengumpulkan koalisi internasional untuk menjamin kebebasan navigasi di perairan tersebut. 

Israel tidak membuat pengumuman resmi bergabung dengan operasi tersebut. Walaupun media-media Israel melaporkan ada kemungkinan mereka akan ikut berperan. 

Ketegangan antara Teheran dan Washington sudah berlangsung satu tahun lebih. Ketika Presiden AS Donald Trump mengeluarkan negaranya dari kesepakan nuklir Iran atau Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) tahun lalu. 

Jika koalisi tersebut dibentuk maka dengan bantuan militer AS setiap negara dapat memberikan pengawalan terhadap kapal-kapal komersial yang berlayar melalui Selat Hormuz. AS akan mengerahkan drone pengintai dan kapal komando operasi. 

Inggris mengatakan akan ikut dalam koalisi tersebut. Beberapa negara Barat menolak untuk ikut karena khawatir langkah itu akan merusak negosiasi dengan Iran. 

Sebelumnya, Jerman sudah mengatakan tidak akan berpartisipasi. Menurut mereka yang saat ini perlu dilakukan adalah menahan diri dalam hal apa pun yang mungkin dapat meningkatkan ketegangan.   

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement