REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Sekitar satu juta warga India yang tinggal di Negara Bagian Kerala telah dievakuasi ke kamp-kamp darurat dalam beberapa hari terakhir. Hal itu dilakukan menyusul bencana banjir yang telah menyebabkan setidaknya 184 orang meninggal.
“Setidaknya 76 orang tewas, 58 hilang, dan 32 lainnya luka-luka,” kata juru bicara kepolisian Kerala Pramod Kumar, dikutip laman The Straits Times, Selasa (13/8).
Setidaknya 42 orang dilaporkan meninggal di Negara Bagian Karnataka. Media India juga melaporkan adanya 66 orang yang meninggal di negara bagian barat Maharashtra dan Gujarat. Puluhan warga di sana pun telah dievakuasi di kamp-kamp bantuan.
Pasukan dari angkatan darat, laut, dan udara India telah dikerahkan ke daerah-daerah yang masih dilanda banjir parah. Mereka ditugaskan melakukan operasi pencarian, penyelamatan, dan bantuan.
Hujan lebat telah melanda Kerala sejak pekan lalu. Bencana itu menyebabkan akses darat ke daerah tersebut terputus. Lebih dari 400 ribu warganya dilaporkan terlantar saat sungai meluap. Banjir pun menyebabkan Bandara Internasional Cochin yang terletak di sepanjang tepi sungai Periyar ditutup.
Pekan lalu jaringan listrik di ratusan desa dan puluhan kota di Maharashtra serta Karnataka juga dilaporkan terputus. Kerala diketahui dilanda banjir besar pada Agustus lalu. Lebih dari 200 orang dilaporkan tewas. Sedikitnya lima juta warga menjadi korban bencana tersebut.