Polisi menghabiskan beberapa jam pada hari Rabu (14/8/2019) untuk memeriksa rumah Mert Ney (20 tahun), pelaku penusukan membabi-buta di pusat kota Sydney. Serangan hari Selasa itu menewaskan seorang wanita dan mencederai seorang wanita lainnya.
Kepala Polisi New South Wales Commissioner Michael Fuller mengatakan insiden yang bisa menimbulkan 'korban besar' itu masih dalam tahap penyelidikan mendalam.
Pelakunya Mert Ney, menurut polisi, sejauh ini sudah diketahui memiliki masalah kejiwaan dan pengguna narkoba. Namun kejadian kemarin belum dikategorikan sebagai insiden terorisme.
"Ini sesuatu yang harus kita simpulkan dengan benar," kata Commissioner Fuller.
"Mungkin diperlukan waktu berminggu-minggu atau bulanan, dan tentu saja salah satu tugas penting kita adalah mewawancarai pelaku setelah dia dibebaskan dari rumah sakit, mudah-mudahan sore ini."
Polisi terlihat membawa barang dalam beberapa tas dari rumah Ney di Percy Street, Sydney Barat, dan juga mengumpulkan barang bukti dari beberapa lokasi kejadian.
Kemarin polisi menemukan USB milik Ney yang menimbulkan dugaan bahwa dia memiliki 'beberapa ideologi' yang berhubungan dengan terorisme, dan memiliki informasi mengenai pembantaian massal di Amerika Serikat dan Selandia Baru.
"Kita sedang melakukan pengecekan untuk informasi apa saja yang sudah dilakukannya di media sosial, dan juga pembicaraan telepon." kata Fuller.
"Namun sejauh ini tidak ada yang luar biasa. Tampak jelas ini banyak berhubungan dengan kesehatan mental."
"Namun apakah dia melakukannya sendirian atau bagian dari komplotan lebih besar, ini yang akan menjadi fokus penyelidikan."
Menurut polisi, Mert Ney sejauh ini memiliki riwayat masalah kesehatan jiwa, pengguna narkoba dan juga pernah menjadi gelandangan.
Ney ditangkap oleh beberapa orang kemarin sore di pusat kota Sydney ketika dia berjalan di York Street sambil membawa pisau daging besar.
Seorang wanita berusia 41 tahun yang ditusuk Ney di bagian bahu ditemukan polisi di dalam sebuah hotel tidak jauh dari lokasi penangkapan Ney.
Dia sekarang dalam kondisi stabil di rumah sakit St Vincent.
Setelah penahanan Ney, polisi menemukan mayat seorang perempuan berusia 24 tahun di sebuah apartemen di Clarence Street.
Sumber yang dekat dengan penyelidikan mengatakan kepada ABC bahwa perempuan itu adalah pekerja seks.
Polisi mengatakan Mert Ney mendatangi unit di apartemen dimana perempuan tersebut tewas sekitar pukul 13:30 dan terekam oleh CCTV meninggalkan gedung pukul 13:50.
Ney sendiri masih dirawat di rumah sakit karena luka d bagian lututnya, dan diperkirakan akan meninggalkan rumah sakit hari Rabu sore.
Tetangga dekat rumah Ney mengatakan kepada ABC bahwa dia tinggal bersama ibu dan saudara perempuannya.
Salah seorang tetangga Jeff mengatakan Ney sejauh ini dikenal tidak pernah bergaul, pendiuam dan sering menghabiskan waktu bermain komputer.
Lihat berita selengkapnya dalam bahasa Inggris di sini