REPUBLIKA.CO.ID, MUZAFFARABAD – Pakistan mengatakan siap merespons setiap bentuk agresi India di wilayah Kashmir. Islambad menilai, telah tiba waktunya memberi pelajaran kepada New Delhi.
“Tentara Pakistan memiliki informasi yang kuat bahwa mereka berencana melakukan sesuatu di Kashmir Pakistan dan mereka siap memberikan respons yang solid,” kata Perdana Menteri Pakistan Imran Khan dalam pidatonya saat mengunjungi Kashmir yang dikelola negaranya pada Rabu (14/8), dikutip laman Al Arabiya.
Dia pun memperingatkan India agar tak melakukan tindakan yang ceroboh. “Kami telah memutuskan jika India melakukan segala jenis pelanggaran, kami akan berjuang sampai akhir,” ujar Khan.
Khan mengunjungi Kashmir yang masuk dalam wilayah negaranya dalam rangka memperingati hari kemerdekaan Pakistan ke-72. Dia mengungkapkan keprihatinan atas perkembangan situasi di Jammu dan Kashmir setelah India mencabut status istimewa wilayah tersebut. “Hari kemerdekaan adalah kesempatan untuk kebahagiaan besar, tapi hari ini kami bersedih dengan nasib saudara-saudara warga Kashmir kami di Jammu dan Kashmir yang menjadi korban penindasan India,” katanya dalam sebuah pernyataan, dikutip laman Aljazirah.
Khan menegaskan bahwa Pakistan mendukung masyarakat Kashmir. “Saya meyakinkan saudara-saudara Kashmir bahwa kami mendukung mereka,” ujarnya.
Pakistan telah memperkenalkan logo khusus untuk memperingati hari kemerdekaannya guna mengekspresikan solidaritas kepada masyarakat Kashmir. Itu didasarkan pada tema “Kashmir banega Pakistan”. Kata “Kashmir” ditulis dengan warna merah guna menghormati pengorbanan yang diberikan orang-orang Kashmir selama perjuangan kemerdekaan.
Dalam pertemuan Komite Keamanan Nasional pekan lalu, Pakistan telah memutuskan bahwa 15 Agustus, hari kemerdekaan India, akan dipandang sebagai “hari hitam”. Itu merupakan bentuk protes Islamabad atas kekejaman dan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang dilakukan India baru-baru ini di Jammu dan Kashmir.