Jumat 16 Aug 2019 06:47 WIB

Polisi: Tak Ada Kejanggalan dalam Kematian Remaja Inggris

Prancis mengatakan mengadakan investigasi kriminal atas kasus remaja tersebut.

Jenazah remaja Inggris yang hilang di sebuah resor di Malaysia, Nora Quoirin, ditemukan, Selasa (13/8).
Foto: The Lucie Blackman Trust/Family via AP
Jenazah remaja Inggris yang hilang di sebuah resor di Malaysia, Nora Quoirin, ditemukan, Selasa (13/8).

REPUBLIKA.CO.ID, SEREMBAN -- Polisi Malaysia mengesampingkan penculikan sebagai motif hilangnya seorang remaja asal Irlandia, Inggris yang ditemukan meninggal. Jenazahnya ditemukan di dekat aliran sungai di hutan setelah pencarian selama 10 hari.

Jasad Nora Anne Quorin (15 tahun) ditemukan pada Selasa dalam keadaan tak berbusana. Remaja perempuan itu hilang di resor berhutan di Seremban, sekitar 70 Km sebelah selatan Kuala Lumpur, Ibu Kota Malaysia.

Baca Juga

Kepala Kepolisian Negeri Sembilan, negara bagian Malaysia, Mohamad Mat Yusop mengatakan polisi tak menemukan bukti yang mengarah kepada hal-hal yang janggal dan mencurigakan. "Untuk sementara tak ada unsur penculikan," kata Mohamad, Kamis (15/8).

Prancis mengatakan mengadakan investigasi kriminal atas kasus Quoirin atas penculikan pada 9 Agustus. Ibu Quoirin berasal dari Belfast dan ayahnya dari Prancis.

Mohamad mengatakan sebuah hasil otopsi pada Rabu menyebutkan Quoirin meninggal akibat pendarahan di dalam, barangkali akibat kelaparan dan stres untuk waktu cukup lama. Ia menderita kerusakan di dalam perutnya dan meninggal dua atau tiga hari sebelum jasadnya ditemukan.

photo
Tenaga medis membawa jenazah perempuan Kaukasia ke ruang jenazah di Seremban, Negeri Sembilan, Malaysia, Selasa (13/8). Jenazah tersebut diduga gadis Inggris yang hilang 10 hari lalu.

Pakar fatologis forensik yang melakukan otopsi menemukan goresan-goresan kecil di bagian kaki remaja itu tetapi menyebutkan goresan-goresan itu tidak menyebabkan kematiannya.

"Sampel sudah diambil dari jasad Nora dan dikirim ke bagian kimia untuk pengujian lebih lanjut," kata dia.

Jasad Quoirin ditemukan di sungai yang dalam sekitar 2,5 Km dari resor Dusun, tempat dia menghilang sehari setelah keluarganya tiba untuk berlibur pada 3 Agustus.

Kelompok korban Inggris, the Lucie Blackman Trust, dalam satu pernyataan yang disiarkan atas nama keluarganya takut hilangnya terkait dengan kejahatan. Keluarganya mengatakan ia memiliki kebutuhan khusus dan tak pernah sebelumnya meninggalkan mereka.

Wakil Kepala Kepolisian Malaysia Mazlan Mansoor mengatakan investigasi awal tak mengungkap bukti perilaku kriminal tetapi kepolisian akan memeriksa semua kemungkinan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement