Jumat 16 Aug 2019 12:46 WIB

Tanker Iran yang Disita Siap Berlayar Kembali

Tanker Iran tersebut berganti nama menjadi Adrian Darya.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Ani Nursalikah
Kapal tanker minyak Iran Grace 1 di Selat Gibraltar, Spanyol, 15 Agustus 2019.
Foto: REUTERS/Jon Nazca
Kapal tanker minyak Iran Grace 1 di Selat Gibraltar, Spanyol, 15 Agustus 2019.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Setelah Gibraltar memutuskan membebaskan kapal minyak (tanker) Iran yang disita, kapal kini Iran sedang bersiap berlayar ke Mediterania. Hal ini dilaporkan televisi negara Iran, Jumat (16/8).

"Berdasarkan permintaan pemilik, kapal tanker minyak Grace 1 akan berangkat ke Mediterania setelah memasang bendera Iran dan berganti nama menjadi Adrian Darya setelah mempersiapkan perjalanan," kata wakil kepala Organisasi Pelabuhan dan Maritim Iran, Jalil Eslami.

Baca Juga

Wilayah Mediterania Inggris, Gibraltar pada Kamis (15/8) memutuskan membebaskan kapal tanker berbendera Panama tersebut. Namun, tidak segera menunjukkan kapan atau apakah kapal akan berlayar setelah Amerika Serikat (AS) meluncurkan upaya hukum baru, pada menit terakhir untuk menahannya.

"Kru yang beranggotakan 25 orang akan memulai perjalanan mereka setelah persiapan, termasuk mengisi bahan bakar," kata Eslami.

Laporan televisi tidak mengidentifikasi pemilik tanker itu. Grace 1 ditangkap oleh pasukan komando Kerajaan Inggris di lepas pantai wilayah itu di barat Mediterania pada 4 Juli. Ini karena dicurigai melanggar sanksi Uni Eropa (UE) dengan membawa minyak ke Suriah, sekutu dekat Iran.

Dua pekan kemudian, Iran menyita sebuah kapal tanker berbendera Inggris di Selat Hormuz menuju Teluk. Kedua tanker telah menjadi sumber dalam pertikaian antara Iran dan Barat, nasib mereka terjerat dalam perbedaan diplomatik antara kekuatan besar UE dan AS.

Pejabat Gibraltar tidak menjelaskan apakah tawaran hukum AS akan berarti kapal harus ditahan lebih lanjut atau, jika ditahan untuk berapa lama. Iran menyatakan kapal akan berlayar segera. Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif menandai upaya AS untuk mencegahnya pergi sebagai sebuah pembajakan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement