Jumat 16 Aug 2019 19:52 WIB

India akan Pulihkan Jaringan Komunikasi di Kashmir

India menyebut pemulihan jaringan komuniksi dilakukan beberapa hari ke depan

Rep: Kamran Dikamra/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Tentara paramiliter India berjaga di jalanan yang sepi saat jam malam di Srinagar, Kashmir yang dikuasai India, Kamis (8/8).
Foto: AP Photo/Dar Yasin
Tentara paramiliter India berjaga di jalanan yang sepi saat jam malam di Srinagar, Kashmir yang dikuasai India, Kamis (8/8).

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI – Pemerintah India akan memulihkan jaringan komunikasi di wilayah Kashmir. Pembatasan ruang gerak bagi warga di sana pun akan mulai dilonggarkan.

Menurut keterangan yang dirilis pada Jumat (16/8), pemulihan jaringan komunikasi, termasuk internet, akan dituntaskan dalam beberapa hari mendatang. Pengisolasian Kashmir oleh Pemerintah India telah menuai kritik luas.

Baca Juga

Surat kabar Kashmir Times bahkan telah menyerahkan sebuah petisi ke Mahkamah Agung India. Petisi itu menuntut agar pemerintah segera memulihkan jaringan komunikasi dan internet di Kashmir.

Editor eksekutif Kashmir Times Anuradha Bhasin mengatakan bahwa dia tak dapat menghubungi dan menjangkau para stafnya di Kashmir. Hal itu dinilai sangat mengganggu dan menghambat aktivitas jurnalistik.

Putusnya jaringan komunikasi, televisi, dan internet di Kashmir telah berlangsung hampir dua pekan. Langkah itu diambil sesaat sebelum India mencabut status istimewa wilayah tersebut.

Keputusan New Delhi telah memicu kemarahan dan protes dari warga Kashmir. Aksi demonstrasi berlangsung di sejumlah titik, termasuk ibu kota Kashmir yang dikuasai India, Srinagar. Setelah kejadian itu, India kemudian mendirikan pos pemeriksaan dan menerapkan jam malam di sana.

Pencabutan status istimewa tak hanya memicu kemarahan warga Kashmir, tapi juga Pakistan. Kedua negara itu diketahui memperebutkan klaim atas Kashmir. Islamabad telah menyatakan akan membawa masalah tersebut ke Dewan Keamanan PBB.

Pada Kamis lalu, pasukan Pakistan dan India terlibat baku tembak di Line of Control (LoC), yakni perbatasan de facto kedua negara di wilayah Kashmir. Setidaknya tiga tentara Pakistan dan lima tentara India dilaporkan tewas. 

"Baku tembak yang terputus-putus terus berlanjut," kata kepala juru bicara angkatan bersenjata Pakistan Mayor Jenderal Asif Ghafoor melalui akun Twitter pribadinya, dikutip Aljazirah.

Hingga kini militer India belum memberikan keterangan apa pun terkait baku tembak di LoC Kashmir. Namun kejadian itu semakin meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement