Selasa 20 Aug 2019 13:42 WIB

Dituding Rasis, Zakir Naik: Saya tidak Berniat Membuat Marah

Zakir Naik diinterogasi polisi Malaysia selama 10 jam terkait pernyataan rasis.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Penceramah asal India, Zakir Naik
Foto: Antara/Dewi Fajriani
Penceramah asal India, Zakir Naik

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Penceramah Zakir Naik meminta maaf karena telah membuat pernyataan menyinggung ras dan agama, yang sensitif di Malaysia. Permintaan maaf tersebut disampaikan satu hari setelah pendakwah asal India tersebut diinterogasi oleh polisi selama berjam-jam. 

Naik yang telah tinggal di Malaysia selama tiga tahun. Naik bersikeras bahwa pernyataan dia tidak bermaksud untuk rasis. Menurutnya, ada oknum-oknum yang telah menafsirkan pernyataan dia di luar konteks dan cenderung melebih-lebihkan. 

Baca Juga

"Saya tidak berniat untuk membuat marah individu maupun komunitas. Itu bertentangan dengan prinsip dasar Islam, dan saya ingin menyampaikan permintaan maaf saya yang tulus atas kesalahpahaman ini," ujar Naik, Selasa (20/8).

Naik diinterogasi oleh polisi selama kurang lebih 10 jam. Dia diinterogasi perihal pidatonya pada awal bulan ini, di mana dia mengatakan umat Hindu di Malaysia memiliki hak 100 kali lebih banyak daripada minoritas Muslim di India. Selain itu, dia juga mengatakan, orang Tionghoa di Malaysia adalah tamu di negara tersebut. 

Ras dan agama adalah masalah sensitif di Malaysia, di mana Muslim membentuk sekitar 60 persen dari 32 juta penduduknya. Sisanya kebanyakan etnis China dan India, yang sebagian besar adalah Hindu. Naik mendapat kecaman atas komentar yang diduga mengadu minoritas etnis dan agama Malaysia, dengan mayoritas Muslim Melayu.

Sebelumnya, kabinet Malaysia membahas izin tinggal permanen pendakwah Zakir Naik. Dalam rapat kabinet tersebut, tiga menteri mengusulkan agar Naik tidak diizinkan tinggal di Malaysia. 

Media pemerintah melaporkan, pada Ahad (18/8) lalu Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengatakan, Naik bebas untuk memberikan ceramah mengenai Islam. Namun, Naik tidak boleh berbicara terkait politik rasial Malaysia. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement