REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo mengatakan siapa pun yang mendukung atau mengizinkan kapal tanker Iran yang membawa minyak mentah berlabuh di dermaga berisiko terkena sanksi AS.
Ia mengatakan kepada wartawan, jika tanker Iran Grace 1 menuju ke Suriah, mereka akan mengambil tindakan dengan sanksi-sanksi untuk mencegah hal itu terjadi. Sebelumnya, kapal Iran ditahan selama sebulan karena diduga berusaha melanggar sanksi Uni Eropa (UE) terhadap Suriah. Otoritas Gibraltar menolak upaya AS merebut kapal tanker tersebut.
Dua pekan setelah penangkapan kapal tanker Iran, Garda Revolusi Iran menangkap sebuah kapal tanker Inggris, Stena Impero dekat Selat Hormuz. Iran mengatakan Inggris melakukan pelanggaran laut. Inggris menganggap tindakan itu sebagai pembalasan ilegal.
Pompeo mengatakan, AS tidak ingin minyak mentah pergi ke Suriah karena akan dimuat, dijual, dan digunakan oleh pasukan Quds, sebuah organisasi yang telah membunuh banyak orang Amerika dan orang-orang di seluruh dunia.