REPUBLIKA.CO.ID, BRASILIA -- Presiden Brasil Jair Bolsonaro menyerukan kepada negara asing agar tidak ikut campur dalam persoalan dalam negeri Brasil, terutama kebakaran hutan Amazon. Bolsonaro mengatakan, negara-negara yang mengirimkan donasi amal untuk Amazon memiliki tujuan untuk mengganggu kedaulatan Brasil.
"Negara-negara ini yang mengirim uang ke sini, mereka tidak mengirimnya karena amal. Mereka mengirimnya dengan tujuan mengganggu kedaulatan kami," ujar Bolsonaro dalam siaran langsung di Facebook.
Sebelumnya, Bolsonaro mengatakan, Brasil tidak memiliki sumber daya untuk mengendalikan kebakaran. Dia menuding organisasi non pemerintah dan petani berada di balik kebakaran hutan Amazon.
"Amazon lebih besar dari Eropa, bagaimana Anda melawan api kriminal di daerah seperti itu?". Kami tidak memiliki sumber daya untuk itu," kata Bolsonaro.
Ketua Majelis Rendah Brasil Rodrigo Maia mengatakan, pihaknya akan membuat komite eksternal untuk memantau kebakaran hutan hujan Amazon. Dia berjanji akan membentuk kelompok kerja untuk mengevaluasi dan mengusulkan solusi kepada pemerintah.
Konferensi Para Uskup untuk Amerika Latin menyatakan keprihatinan tentang kebakaran hutan Amazon. Mereka menyerukan kepada negara-negara untuk mengambil tindakan segera dalam melindungi hutan hujan dan masyarakat di sekitarnya.
"Kami mendesak pemerintah negara-negara Amazon, terutama Brasil dan Bolivia, PBB dan komunitas internasional untuk mengambil langkah serius untuk menyelamatkan paru-paru dunia,” ujar pernyataan para uskup.
Presiden Perancis Emmanuel Macron menyatakan, kebakaran hutan Amazon merupakan krisis internasional. Dia menyerukan agar persoalan tersebut menjadi agenda utama dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7.
Prancis akan menjadi tuan rumah KTT G7 pada akhir pekan ini. Macron mengatakan, kebakaran hutan Amazon menjadi persoalan mendesak yang harus dibahas dalam KTT tersebut. Apalagi hutan Amazon menyumbang 20 persen oksigen dunia.
"Hutan hujan Amazon, paru-paru dunia yang menghasilkan 20 persen oksigen di planet kita. Anggota KTT G7, mari kita bahas bencana darurat ini di urutan teratas selama dua hari," kata Macron.