REPUBLIKA.CO.ID, TAIWAN -- Badai Tropis Bailu menerjang kawasan Asia Timur sejak Sabtu (24/8). Taiwan menjadi wilayah paling terparah terkena dampak angin deras di kawasan Asia Timur tersebut.
Di negara kepulauan sebelah timur Cina itu, badai membuat hujan tak berhenti selama 48 jam sejak Ahad (25/8). Akibatnya, sekitar 30 penerbangan menuju negara itu gagal mendarat. Sekitar 5.000 penumpang merasakan dampaknya.
Aljazirah pada Senin (26/8) melaporkan, Badai Bailu menewaskan satu orang di Taiwan. Yaitu laki-laki 19 tahun di Kota Tainan. “Korban ialah mengendara mobil yang meninggal karena luka-luka akibat tertimpa pohon tumbang,” begitu menurut laporan.
Angin kencang di wilayah itu tak berhenti selama tiga jam dan merusak kota dengan menumbangkan pohon-pohon besar. Di Tainan, curah hujan yang tinggi akibat Badai Bailu terjadi di tenggara Taiwan. Persisnya di Kota Taitung dan Hualien. Curah hujan di dua kota itu tercatat 607 sampai 757 milimeter.
Di pegunungan Liushidan, curah hujan yang tinggi mengakibatkan tanah longsor. “Sebanyak 14 orang terjebak di kawasan itu akibat tanah longsor,” begitu laporan Aljazirah.