REPUBLIKA.CO.ID, RIO DE JANEIRO — Ribuan orang terlihat memadati jalan-jalan di Rio De Janeiro, Brasil pada Ahad (25/8). Mereka menggelar demonstrasi, menuntut pemerintah di negara itu melakukan tindakan yang lebih berarti untuk menanggulangi kebakaran yang terjadi di Amazon.
Demonstrasi tersebutdisebut sebagai bagian dari aksi protes anti-pemerintah, yang selain di Rio De Janeiro juga digelar di sejumlah kota lainnya di Brasil. Anak-anak kecil terlihat turut berpartisipasi dalam unjuk rasa. Mereka memegang spanduk yang bertuliskan pesan untuk melindungi bumi dan Amazon.
Beberapa tulisan dalam spanduk terlihat ditujukan untuk Presiden Brasil Jair Bolsonaro. Salah satunya bertuliskan ‘Bol$onaro is burning our future’ atau yang berarti ‘Bolsonaro membakar masa depan kita’.
Selama ini, kebakaran hutan kerap terjadi di Brasil pada musim kemarau. Namun, pada tahun ini, kobaran api menyebar lebih luas, dengan laporan hampir 77 ribu kebakaran hutan terjadi sepanjang tahun ini di negara Amerika Selatan itu. Jumlah itu meningkat sebanyak 25 persen, dibandingkan periode yang sama pada 2018.
Sebelumnya, pada Jumat (23/8), Bolsonaro mengumumkan bahwa sebanyak 44 ribu tentara dikerahkan untuk membantu menanggulangi kebakaran besar di Amazon. Pengumuman tersebut datang menyusul tekanan kuat dari banyak pemimpin dunia terhadapnya, secara khusus dari pemimpin negara-negara Eropa. Meski demikian, hingga saat ini hanya beberapa ratus pasukan yang telah dikirim.
Bolsonaro juga mencoba meredam kekhawatiran global dengan mengatakan bahwa area yang terbakar adalah yang sebelumnya terdeforestasi. Ia menekankan bahwa hutan hujan yang masih utuh terhindar dari kebakaran.
Amazon adalah hutan hujan terbesar dunia dan selama ini menyimpan karbon vital untuk memperlambat laju pemanasan global. Dikenal sebagai paru-paru dunia, Amazon adalah rumah bagi sekitar tiga juta spesies tumbuhan dan hewan, serta terdapat satu juta penduduk yang berada di sekitarnya.