Selasa 27 Aug 2019 06:13 WIB

KTT G-7 Tahun Ini Menjadi yang Terhemat

Prancis hanya menghabiskan 23,3 juta dolar AS untuk KTT G-7 tahun ini.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Indira Rezkisari
Para pemimpin tujuh negara yang tergabung di G7 dan tamu undangan berpose di sela KTT G7 di Biarritz, Prancis, Ahad (25/8).
Foto: AP
Para pemimpin tujuh negara yang tergabung di G7 dan tamu undangan berpose di sela KTT G7 di Biarritz, Prancis, Ahad (25/8).

REPUBLIKA.CO.ID, BIARRITZ -- Presiden Prancis Emmanuel Macron, mengatakan bahwa pertemuan para pemimpin G-7 selama 3 hari di barat daya Prancis telah masuk dalam anggaran. Bahkan pertemuan G-7 kali ini merupakan salah satu dari KTT Kelompok tujuh paling murah yang dilaksanakan.

"Ini adalah pertemuan yang hemat," Ujar Macron seperti dilansir AP, Selasa (27/8).

Baca Juga

Menurut Macron, Prancis hanya menghabiskan dana sekitar 21 juta euro atau sekitar 23,3 juta dolar AS untuk mengadakan pertemuan para tamu di resor Biarritz. Macron juga mengklaim, nilai itu jauh lebih murah daripada biaya hosting untuk KTT tahun lalu di Kanada.

Menurut perhitungannya, KTT yang dilaksanakan pada Senin (26/8) juga lebih murah 10 juta euro daripada KTT G-7 terakhir yang diadakan di Prancis. Dia menambahkan, di pertemuan 2011 itu, Prancis sempat menghabiskan biaya sekitar 31 juta euro.

Di akhir pertemuan G-7 pada Senin kemarin, Macron juga membuat pengumuman bahwa akan ada pertemuan lanjutan. Menurut dia, pertemuan bulan depan akan membahas persoalan terkait konflik Ukraina yang juga menyangkut presiden Rusia, Ukraina, Jerman dan Prancis. Kendati demikian, ia tidak memberikan rincian.

Hingga saat ini menurutnya, para wakil di G-7 belum bisa memastikan apakah Rusia akan diundang kembali ke pengelompokan negara-negara demokrasi terkemuka tersebut atau tidak. Sebab, seperti diketahui, bahwa Rusia sempat diusir dari G-8 saat itu, setelah mencaplok Crimea dari Ukraina pada 2014.

Sementara itu, Presiden AS, Donald Trump mengatakan, pihaknya bisa saja  mengundang Presiden Rusia, Vladimir Putin ke KTT G-7 tahun depan, yang ingin dia laksanakan di Miami. Namun, para pejabat Eropa beranggapan bahwa ajakan itu terlalu dini. Uni Eropa nyatanya masih menginginkan kemajuan dalam perjanjian perdamaian untuk Ukraina terlebih dahulu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement