Selasa 27 Aug 2019 08:33 WIB

Bantuan untuk Hutan Amazon Dikucurkan Dua Tahap

Selain pemadaman kebakaran, bantuan juga untuk perlindungan hutan Amazon.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Neri dos Santos Silva (tengah) menyaksikan api yang mengancam peternakan tempatnya bekerja di kotamadya Nova Santa Helen, negara bagian Mato Grosso, Brasil, Jumat (23/8). Api itu bagian dari kebakaran yang terjadi di wilayah hutan Amazon.
Foto: AP Photo/Leo Correa
Neri dos Santos Silva (tengah) menyaksikan api yang mengancam peternakan tempatnya bekerja di kotamadya Nova Santa Helen, negara bagian Mato Grosso, Brasil, Jumat (23/8). Api itu bagian dari kebakaran yang terjadi di wilayah hutan Amazon.

REPUBLIKA.CO.ID, BIARRITZ -- Presiden Chile Sebastian Pinera yang diundang dalam pertemuan G7 mengatakan bantuan untuk kebakaran hutan Amazon dilakukan dua tahap. Sebelumnya, Presiden Prancis Emmanuel Macron yang menjadi tuan rumah pertemuan G7 menegaskan negara-negara G7 akan memberikan bantuan darurat untuk kebakaran hutan Amazon. 

"Negara-negara (Amazon) sangat membutuhkan petugas pemadam kebakaran dan pengembom air khusus, ini akan menjadi tahap pertama yang akan segera diimplementasikan, tahap kedua adalah melindungi hutan, melindungi keanekaragaman hayati yang terkandung di dalamnya dan menghutankan kembali seluruh dunia," kata Pinera, Selasa (27/8). 

Baca Juga

Amazon rumah bagi masyarakat pribumi yang diprediksi berpopulasi hampir satu juta orang, terdiri atas 500 suku yang berbeda. Hutan itu juga habitat dari jutaan spesies tanaman dan binatang. Termasuk jaguar, sloth, berang-berang raksasa, lumba-lumba sungai, monyet howler, burung tukan, reptil, katak, dan serangga. 

Macron mengatakan G7 yang terdiri atas Amerika Serikat, Prancis, Jerman, Jepang, Italia, Inggris, dan Kanada akan menggelar inisiatif untuk Amazon. Inisiatif tersebut akan diluncurkan di Sidang Umum PBB bulan depan di New York.  

Pada Senin (26/8), Kementerian Luar Negeri Brasil meminta duta besar mereka di Eropa dan negara-negara G7 lainnya untuk tidak berlibur selama dua pekan. Hal itu dilakukan untuk mengkoordinasikan tanggap diplomatik atas keprihatinan internasional atas kebakaran hutan Amazon. 

Presiden AS Donald Trump tidak ikut dalam rapat yang membahas perubahan iklim dan keanekaragaman hayati di G7. Macron mengatakan Trump sibuk menggelar berbagai pertemuan bilateral. 

"Dia tidak ada di ruangan, tapi timnya ada, Anda harusnya tidak membaca segalanya ke dalam ketidakhadirian presiden Amerika, AS bersama kami dalam keanekaragaman hayati dan inisiatif Amazon," kata Macron. 

Tapi dalam konferensi pers, Trump mengungkapkan ia tidak terlalu peduli pada isu lingkungan. Ia hanya mengatakan saat ini AS produsen energi nomor 1 di dunia. 

"Saya tidak akan kehilangan kekayaan itu, saya tidak kehilangan mimpi itu, untuk kincir angin, yang sejujurnya tidak terlalu bekerja dengan baik," katanya saat menjawab tentang isu perubahan iklim. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement