REPUBLIKA.CO.ID, LUANDA -- Kebakaran di Amazon telah menimbulkan kritik tajam terhadap Presiden Brasil, Jair Bolsonaro. Namun menurut data satelit Modis yang dianalisis oleh Weather Source menyatakan, Brasil sebenarnya berada dalam urutan nomor ketiga di dunia pada kebakaran hutan selama 48 jam terakhir.
Dilansir Aljazirah Selasa (27/8), Weather Source mencatat, sebanyak 6.902 kebakaran berada di Angola selama 48 jam terakhir, dibandingkan dengan 3.395 di Republik Demokratik Kongo, dan 2.127 di Brasil. Kebakaran lahan bukan fenomena yang tidak biasa bagi Afrika Tengah.
Menurut NASA, yang mengoperasikan satelit Aqua, lebih dari 67 ribu kebakaran dilaporkan dalam periode satu pekan pada Juni tahun lalu. Kebakaran terjadi ketika para petani menggunakan pertanian tebang dan bakar dalam membersihkan lahan untuk bercocok tanam.
Di samping itu, selama 48 jam terakhir, Zambia berada di urutan keempat dalam daftar. Sementara Bolivia berada di urutan keenam.
Sementara itu, pada Jumat (23/8) dengan menghadapi tekanan yang meningkat dari luar negeri, Bolsonaro memberi wewenang kepada militer untuk membantu mengatasi kobaran api. Presiden Brasil menyatakan melalui Twitter pada Ahad (25/8), bahwa ia juga menerima tawaran dukungan dari Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Bolsonaro sebelumnya mengkritik tanggapan pemerintah asing, dan menuduh mereka ikut campur dalam kedaulatan nasional Brasil.