REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan Iran tidak berusaha meningkatkan ketegangan, Rabu (28/8). Namun, dia mengatakan setiap negara harus dapat menikmati hak-haknya di bawah hukum internasional.
Zarif menyatakannya di Yokohama pada awal pertemuan dengan Perdana Menteri Jepang, Abe Shinzo. "Seperti yang dikatakan presiden kita, kita sama sekali tidak mencari ketegangan yang meningkat. Kami percaya setiap negara harus dapat menikmati hak-haknya di bawah hukum internasional," kata Zarif, berbicara melalui penerjemah.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menarik AS dari perjanjian internasional yang bertujuan mengekang program nuklir Iran pada 2015 atau Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA). Kemudian Amerika menerapkan kembali sanksi terhadap Iran.
Trump mengatakan pada Senin (26/8), ia akan bertemu dengan presiden Iran dalam keadaan yang tepat untuk mengakhiri konfrontasi atas perjanjian JCPOA. Namun, Trump mengesampingkan pencabutan sanksi ekonomi untuk mengganti kerugian yang diderita Iran.
Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan Iran tidak akan berdialog dengan Amerika sampai semua sanksi dicabut, Selasa (27/8). Jepang, sekutu terdekat Washington di Asia, secara historis memiliki hubungan persahabatan dengan Iran. Sebelumnya, Abe telah mengunjungi Teheran pada Juni untuk mencoba meredakan ketegangan.