Kamis 29 Aug 2019 00:25 WIB

Sebut Indonesia Miskin, Bos Taksi Malaysia Minta Maaf

Pernyataan bos taksi Malaysia itu terkait dengan rencana mengaspalnya Gojek di sana.

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Reiny Dwinanda
Founder dan CEO Gojek Grup Nadiem Makarim bersiap mengikuti konvoi saat peresmian logo baru Gojek di Jakarta, Senin (22/7). Gojek disebut telah mendapatkan izin prinsip untuk mengaspal di Malaysia.
Foto: Republika/Prayogi
Founder dan CEO Gojek Grup Nadiem Makarim bersiap mengikuti konvoi saat peresmian logo baru Gojek di Jakarta, Senin (22/7). Gojek disebut telah mendapatkan izin prinsip untuk mengaspal di Malaysia.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Pendiri Big Blue Taxi Service Malaysia, Datuk Shamsubahrin Ismail secara terbuka melayangkan permohonan maaf kepada rakyat Indonesia atas pernyataanya yang menyebut orang Indonesia miskin. Ismail mengatakan, ia merasa jengkel mendengar rencana perusahaan layanan transportasi daring GoJek Indonesia mengaspal di negaranya.

Dalam konferensi persnya, Ismail mengaku dihujani banyak pesan Whatsapp dari warga Indonesia yang mengekspresikan kemarahan dan ketidakpuasan atas pernyataannya. Ismail kemudian menjelaskan pernyataan awalnya soal Indonesia miskin datang dari laporan berita soal keadaan ekonomi Indonesia.

Baca Juga

"Indonesia ada di hati saya, rakyat Indonesia ada di hati saya," ujarnya sepertinya dilansir Malay Mail, Rabu.

"Saya mendapat banyak teks langsung ke ponsel saya dari orang Indonesia dan juga pengendara Gojek. Saya juga termasuk dalam grup pengendara Gojek Indonesia (Whatsapp) nasional. Saya berada di grup Driver Grab Indonesia (Whatsapp) nasional. Masalah yang muncul sekarang adalah saya mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa orang Indonesia miskin karena laporan dari Indonesia," jelasnya.

"Saya meminta maaf atas kesalahan dalam pernyataan saya, menyebut Indonesia sebagai orang miskin, berdasarkan laporan yang saya terima," katanya.

Dalam videonya yang membuat marah warga Indoenesia, Ismail mengatakan, Malaysia adalah negara kaya. Negara di mana para pemudanya tidak miskin, seperti rekan-rekan mereka di Indonesia.

"Jika di Indonesia anak muda mereka baik, mereka tidak akan pergi ke luar negeri untuk mencari pekerjaan. Gojek hanya untuk orang miskin seperti di Jakarta, Thailand, India, dan Kamboja," ujar Ismail.

Menurutnya, sebagian besar orang Indonesia telah menerima penjelasannya dan permintaan maaf dari dia. Ismail menuturkan bahwa mereka ingin maju dan membangun hubungan kembali dengan Indonesia.

Gojek memang tengah dilirik Pemerintah Malaysia untuk masuk ke negara tersebut. Ini dilihat dari potensi Gokek di Indonesia, Thailand, dan Myanmar.

Orang yang paling gencar menyerukan agar Gojek bisa masuk ke Malaysia adalah Menteri Pemuda dan Olah Raga Syed Saddiq Syed Abdul Rahman. Menurut dia, Gojek dapat membantu anak-anak muda Malaysia dalam mencari pekerjaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement