REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Koalisi Militer Arab yang dipimpin Arab Saudi mengatakan, rudal proyektil Houthi menghantam Bandara Internasional Abha, bagian selatan Kerajaan. Menurut Saudi Press Agency (SPA), juru bicara resmi koalisi Kolonel Turki Al-Maliki membenarkan serangan tersebut.
"Sebuah proyektil musuh jatuh di Bandara Internasional Abha di mana ribuan penumpang sipil dari berbagai kebangsaan lewat setiap hari," ujar Al-Maliki seperti dilansir Anadolu Agency, Kamis (29/8).
Kolonel Al-Maliki mengonfirmasi insiden tersebut tengah diselidiki oleh pihak berwenang terkait. Meski demikian, tidak ada laporan korban terbunuh atau luka.
Kelompok Houthi sebelumnya mengklaim bertanggung jawab atas target bandara dengan rudal proyektil. Juru bicara Houthi Yahya Sarei mengatakan, rudal tersebut menargetkan pusat operasi militer dan hanggar pesawat di bandara.
Menurut pernyataan lain oleh Koalisi Arab, sistem pertahanan koalisi menjatuhkan drone peledak Houthi yang ditargetkan dari Saada, Yaman utara menuju ke Kerajaan. Pernyataan terebut menekankan semua upaya oleh milisi Houthi untuk meluncurkan drone pasti akan gagal.
Yaman masih dilanda bentrokan keras sejak 2014, ketika kelompok Houthi yang berihak Iran mengausai sebagian besar negara itu, termasuk ibu kota Sanaa. Konflik meningkat pada tahun berikutnya ketika Arab Saudi dan sekutunya Sunni-Arab meluncurkan serangan udara besar-besaran yang bertujuan mengambil kembali keuntungan Houthi di Yaman dan mendukung pemerintah pro-Saudi di negara itu. PBB mencatat, lebih dari 70 ribu orang telah terbunuh dalam konflik yang terjadi sejak 2016.