Sabtu 31 Aug 2019 11:25 WIB

Trump Rilis Foto Peluncuran Roket Iran yang Gagal

Washington awasi kegiatan antariksa Iran.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Budi Raharjo
Roket Fajr buatan Iran
Foto: jspace.com
Roket Fajr buatan Iran

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump telah merilis foto peluncuran roket Iran yang terlihat gagal, dan menyatakan AS tidak ada hubungannya dengan itu. Hal ini memicu kekhawatiran bahwa ia mengungkapkan informasi rahasia.

Pada Jumat (30/8), Trump membagikan lewat Twitter gambar resolusi tinggi dari lokasi tersebut. Berikut penjelasan menunjuk pada kendaraan yang rusak dan peluncuran gantry, menyampaikan itu melibatkan roket satelit Safir Iran.

"Amerika Serikat tidak terlibat dalam kecelakaan bencana selama persiapan peluncuran final untuk Peluncuran SLV Safir di Semnan Launch Site One di Iran," cicit Trump, dilansir Guardian, Sabtu (31/8).

Sementara Teheran tidak membuat komentar resmi tentang indikasi dari foto udara, bahwa roket meledak pada Kamis (29/8) di landasan peluncuran di Semnan Space Center di Iran utara.

Foto satelit yang tersedia untuk umum juga menunjukkan ledakan roket di landasan peluncurannya. Teheran diyakini telah merencanakan upaya ketiga untuk mengangkat satelit ke luar angkasa, usai dua peluncuran pada Januari, dan Februari yang gagal menempatkan satelit di orbit.

Menteri Iran untuk teknologi komunikasi dan informasi, Mohammad Javad Azari Jahromi, menolak laporan bahwa mereka kehilangan sebuah satelit. Akan tetapi tidak mengomentari dugaan ledakan landasan peluncuran.

"Rupanya ada laporan bahwa upaya ketiga untuk menempatkan satelit di orbit tidak berhasil. Faktanya, Nahid 1 baik-baik saja, dan sekarang ada di laboratorium. Wartawan juga dapat mengunjungi laboratorium, transparansi," cicitnya.

Washington mengawasi kegiatan antariksa Iran, sebagai indikator kemajuan dalam program-program misil nuklir, dan balistiknya. Iran menyatakan program roketnya untuk penggunaan sipil di luar angkasa. Namun, karena roket menggunakan teknologi serupa dengan rudal balistik jarak jauh, Washington memandang kegiatan negara itu dengan skeptis.

Insiden itu terjadi setelah berbulan-bulan ketegangan antara Iran dan Washington. Trump tahun lalu secara sepihak menarik diri dari perjanjian internasional 2015 Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA), dan ia menerapkan kembali sanksi keuangan yang melumpuhkan.

Awal pekan ini foto-foto satelit dari Planet Labs telah menunjukkan bahwa lapisan cat biru baru telah ditambahkan ke landasan peluncuran di Imam Khomeini Space Port, bagian dari Pusat Semnan, menunjukkan peluncuran sedang dalam persiapan. Foto-foto yang diambil pada Kamis menunjukkan sebagian cat hangus.

Para pakar intelijen menyatakan, Trump mungkin telah mengekspos tingkat resolusi yang telah dicapai satelit mata-mata AS. Atau kemungkinan intelijen AS bisa mendapatkan kesempatan yang lebih dekat dengan lokasi peluncuran.

Berbicara kepada wartawan Jumat malam, Trump mengatakan dia memiliki wewenang untuk merilis gambar. "Mereka memiliki masalah besar. Kami punya foto dan saya merilisnya, yang berhak saya lakukan," katanya tentang peluncuran Iran.

Spesialis pencitraan di Center for International Security and Cooperation Universitas Stanford, Allison Puccioni mengatakan di Twitter bahwa, resolusi semacam itu tidak tersedia untuk orang-orang di Open-Source, atau intelijen publik. "Penyebaran gambar ini tampaknya tidak sesuai dengan kebijakan AS terkait publikasi data tersebut. Tidak yakin apa tujuan politik diseminasi itu," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement