Ahad 01 Sep 2019 15:06 WIB

Netanyahu Janji akan Kembali Menguasai Tepi Barat

Israel semakin agresif memperluas kekuasaan mereka di Palestina.

Rep: Lintar Satria/ Red: Gita Amanda
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu meresmikan permukiman baru di Dataran Tinggi Golan yang diberi nama Dataran Tinggi Trump atau Trump Height.
Foto: AP Photo/Ariel Schalit
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu meresmikan permukiman baru di Dataran Tinggi Golan yang diberi nama Dataran Tinggi Trump atau Trump Height.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kembali mengulang janjinya untuk menganeksasi pemukiman Israel di Tepi Barat. Tapi dalam ancamannya kali ini ia juga tidak mengungkapkan kapan hal itu akan dilakukan.

"Dengan bantuan Tuhan, kami akan memperluas kedaulatan orang Yahudi di semua permukiman sebagai bagian dari Tanah Air Israel, bagian dari Negara Israel," kata Netanyahu dalam pidatonya pembukaan tahun ajaran baru di Elkana, Tepi Barat, Ahad (1/9), seperti dilansir Reuters.

Baca Juga

Janji ini pernah Netanyahu katakan saat berkampanye lima bulan yang lalu. Sejak Netanyahu kembali terpilih sebagai perdana menteri, Israel semakin agresif memperluas kekuasaan mereka di Palestina. 

Posisi diplomatik Israel juga semakin menguat setelah Honduras dan Nouru mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel. Pada 16 Agustus lalu, Misi Permanen Nauru untuk PBB memberikan surat kepada perwakilan Israel di PBB. Surat itu berisi tentang penghormatan Nauru untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

“Misi Nauru memiliki kehormatan menyampaikan keputusan Pemerintah Republik Nauru untuk secara resmi mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel,” kata Misi Permanen Nauru untuk PBB dalam suratnya.

Presiden Honduras Juan Orlando Hernandez dikabarkan akan mengunjungi Israel. Ia akan membuka 'kantor diplomatik'  Honduras di Yerusalem.

Kantor diplomatik di wilayah yang penuh gejolak itu akan menjadi perpanjangan kedutaan besar Honduras di Tel Aviv. "Bagi saya ini pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel," kata Hernandez pada Kamis (29/8) lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement