Senin 02 Sep 2019 11:33 WIB

Bayi 17 Bulan Korban Penembakan Masih Lincah

Bayi tersebut mengalami luka serius di bagian mulut, bibir, dan lidahnya.

Warga menghadiri peringatan mengenang korban penembakan di University of Texas di Odessa, Texas, Ahad (1/9).
Foto: Jacy Lewis/Reporter-Telegram via AP
Warga menghadiri peringatan mengenang korban penembakan di University of Texas di Odessa, Texas, Ahad (1/9).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Bayi perempuan berusia 17 bulan yang tertembak saat penembakan massal di Texas Barat masih lincah, Ahad (1/9). Bayi tersebut mengalami luka serius di bagian mulut, bibir, dan lidahnya.

Bayi bernama Anderson Davis itu merupakan satu dari 22 korban terluka akibat penembakan pada Sabtu (31/8) yang menewaskan tujuh orang, termasuk si pelaku. Gubernur Texas Greg Abbott mengatakan saat konferensi pers  ia menerima pesan dari ibu batita tersebut, yang menyebutkan putrinya dalam keadaan baik meski ia terluka dan lukanya dapat ditangani

Baca Juga

"Ini semua adalah mimpi terburuk kami, tetapi puji Tuhan ia masih hidup dan relatif baik. Balita itu memang lucu, walaupun tertembak masih saja ingin berlari-lari dan bermain. Kami bersyukur untuk itu," katanya merujuk pesan ibunya.

Ibu korban, yang namanya tak disebutkan, mengatakan kepada Abbott gadis kecil itu akan menjalani operasi pada Senin untuk menyembuhkan bibir dan mulutnya. Operasi tersebut sekaligus membersihkan pecahan peluru dari dadanya. Sedangkan rahangnya baik-baik saja.

Aksi penggalangan dana di sebuah situs, untuk menutupi biaya pengobatan, telah mengumpulkan 140.705 dolar AS (sekitar Rp 1,9 miliar) hingga Ahad malam. Dalam situs disebutkan Anderson terkena peluru selama penembakan. Situs tersebut juga memuat pesan dari ibunya yang ditulis dalam perjalanan menuju Lubbock, Texas, saat putrinya diterbangkan ke rumah sakit di sana untuk menjalani perawatan.

"Anderson berusia 17 bulan, terkena pecahan peluru di dadanya sebelah kanan, yang syukurnya, dangkal. Sementara itu, bibir serta lidahnya berlubang dan gigi depannya patah," tulis sang ibu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement