REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Antariksa AS (NASA) merilis satu set gambar satelit berupa gletser Greenland yang menampilkan transformasi lapisan es dari tahun 1972 hingga 2019. Gletser tersebut terlihat semakin tandus dengan puncak-puncak berbatu semakin terbuka.
Menurut National Snow and Ice Data Center Selasa (3/8), sekitar 90 persen permukaan lapisan es Greenland mencair di beberapa titik antara 30 Juli dan 2 Agustus. Selama waktu itu diperkirakan 55 miliar ton es mencair ke laut.
Gambar satelit NASA yang diambil dari satelit Landsat 8 pada tanggal 12 Agustus 2019, menunjukkan gletser yang muncul berwarna abu-abu kecoklatan, menunjukkan mundurnya permukaan es. NASA mengatakan bahwa warna coklat menunjukkan permukaan yang meleleh, suatu proses yang mengkonsentrasikan partikel debu dan batu dan mengarah ke permukaan lapisan es rekristalisasi yang lebih gelap.
"Ada lebih banyak batu gundul yang terlihat sekarang, yang dulu ditutupi dengan es," kata Christopher Shuman, ahli glasiologi dari Universitas Maryland di Pusat Penerbangan Antariksa NASA Goddard di Greenbelt, Maryland, dilansir dari indianexpress.com.
Menurut NASA, Gletser Helheim , salah satu gletser yang terbesar dan paling cepat meleleh di Greenland. Gletser tersebut telah mundur sekitar 4,7 mil atau 7,5 kilometer seperti terlihat dalam gambar Landsat yang diambil pada interval 50 tahun. Demikian pula, Gletser Midgard telah mundur sekitar 10 mil atau 16 kilometer, membelah menjadi dua cabang lebih jauh di atas teluk.
Mencairnya lapisan es Greenland adalah salah satu tanda paling nyata dari perubahan iklim buatan manusia yang didorong oleh pembakaran bahan bakar fosil. Pencairan telah berkontribusi pada kenaikan permukaan laut yang cepat yang menempatkan wilayah pesisir di seluruh dunia dalam bahaya.
Para ahli telah memperingatkan, jika seluruh lapisan es Greenland mencair bisa menambah 20 kaki atau lebih ke permukaan laut global.