REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif menggaris-bawahi pendirian negerinya, yang menyerukan penyelesaian krisis di Suriah melalui jalur politik.
Zarif, dalam pertemuan dengan Utusan Khusus PBB buat Suriah, Geir Pedersen, mengatakan pembicaraan antara kedua pihak menangani perkembangan politik di Suriah. Mereka juga membicarakan upaya untuk membentuk satu komite yang akan membahas undang-undang dasar.
Sebagaimana dilaporkan Kantor Berita Suriah, SANA, ia menambahkan bahwa negaranya mendukung komunikasi antara Suriah dan PBB mengenai bermacam sisi penanganan positif. Pada Senin (2/9), Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dan Zarif menggarisbawahi perlunya tindak lanjut upaya untuk menghapus aksi teror di Suriah dan menyelesaikan krisis di negeri tersebut.
"Kami telah membahas masalah regional dan internasional selain perang melawan terorisme di Suriah dan wilayah itu," kata Lavrov dalam satu taklimat bersama Zarif. Ia menambahkan Rusia takkan mendukung apapun kecuali penyelesaian yang menghormati keutuhan wilayah dan kedaulatan di Suriah.
Ia menegaskan pembicaraan tersebut juga mengenai cara menyediakan kondisi yang layak bagi kepulangan pengungsi Suriah ke negara mereka.