REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Juru Bicara Hamas Hazem Qasem menyebut Israel telah meningkatkan serangan terhadap demonstran yang melakukan aksinya di perbatasan tanpa kekerasan.
Israel, kata dia, juga akan bertanggung jawab atas kejahatan yang menyebabkan dua remaja Palestina meninggal dunia.
"Kebijakan menargetkan warga sipil tidak akan menghalangi rakyat Palestina untuk terus memperjuangkan kebebasan mereka, dan pengembalian tanah mereka," tambahnya setelah dua remaja itu diumumkan meninggal, dilansir dari laman media Israel, Haaretz, Sabtu (7/9).
Seorang pejabat senior Hamas, kepada Haaretz, mengatakan faksi-faksi Gaza saat ini sedang mempertimbangkan apakah akan menanggapi atas meninggalnya dua remaja itu.
Faksi-faksi Palestina lainnya di Gaza, termasuk Jihad Islam dan Front Rakyat untuk Pembebasan Palestina, telah mengeluarkan pernyataan yang mendukung pandangan Hamas.
Tentara Israel mengonfirmasi bahwa mereka menangkap dua warga Palestina tak bersenjata yang telah melintasi pagar. Selain itu beberapa orang lain juga memasuki wilayah Israel sebelum segera kembali ke Jalur Gaza.
Sebelumnya Kementerian Kesehatan Palestina yang berbasis di Gaza melaporkan, dua warga Palestina tewas akibat ditembak oleh pasukan keamanan Israel dalam demonstrasi yang bergulir di dekat pagar perbatasan Gaza pada Jumat (6/9) waktu setempat.
Dua warga tersebut yakni Ali al-Ashqar berusia 17 yang ditembak di sebelah timur Jabalya, dan Khaled Abu Bakr al-Rubaie berusia 14 tahun ditembak mati di timur Kota Gaza. Setidaknya 66 orang mengalami luka dalam demonstrasi di sepanjang perbatasan.
Beberapa jam kemudian, sirene roket meraung di kota Sderot, Israel selatan. Tentara Israel melaporkan ada lima roket yang diluncurkan dari Jalur Gaza pada Jumat (7/9) malam.
Satu roket jatuh di area terbuka di luar kota, dan tidak menimbulkan korban. Dua wanita dirawat karena cemas dengan roket yang diluncurkan.
Setelah itu Israel melancarkan serangan balasan ke Gaza. Angkatan udara Israel dan sebuah tank menargetkan posisi militer Hamas di dekat perbatasan dengan Israel.