Sabtu 07 Sep 2019 23:38 WIB

Aceh Jadi Ujung Tombak Hubungan RI-Turki Sepanjang Sejarah

Aceh pernah menjalin hubungan dan Turki Ottoman.

Umat muslim menunaikan shalat berjamaah Idul Adha 1440 Hijriyah di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Minggu (11/8)
Foto: Ampelsa/Antara
Umat muslim menunaikan shalat berjamaah Idul Adha 1440 Hijriyah di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Minggu (11/8)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH— Aceh dinilai sebagai ujung tombak dalam hubungan Indonesia dengan Turki, mengingat Aceh memiliki sejarah kedekatan yang pajang dengan Kesultanan Turki Ottoman pada masa Kesultanan Aceh Darussalam.

“Kamisepakati memang Aceh ini adalah ujung tombak hubungan Indonesia dengan Turki,” kata Haykal, di Banda Aceh, Sabtu (7/9).

Baca Juga

Hal itu diutarakan Ketua Ikatan Masyarakat Aceh-Turki (Ikamat), Muhammad Haykal, di sela-sela silaturahim dan rembuk pegiat sejarah Indonesia-Turki yang digelar Ikamat bekerjasama dengan KBRI Ankara serta Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Turki. Dialog ini sebagai upaya pengonsepan sekaligus merekonstruksi kembali hubungan kedua negara ini melalui perspektif pegiat sejarah di Aceh.

Dia menjelaskan, Aceh berada dalam kawasan yang sangat strategis di Selat Malaka, sehingga Muslim nusantara menjadikan Aceh ujung tombak sebagai pusat transit dan peradaban yang masa itu, di bawah kekuasaan Kesultanan Aceh Darussalam.

Karena demikian, kata dia, jika dilihat dalam konteks hubungan Indonesia dengan Turki saat ini, hingga 75 persen di dalamnya berhubungan dengan Aceh. Hal itu dibuktikan dengan berbagai peninggalan sejarah pada masa Kesultanan Aceh Darussalam dan Kesultanan Turki Ottoman.

“Banyak dokumen dokumen yang memperlihatkan hubungan Aceh Darusalam dengan Turki Ottoman. Apalagi Aceh tampil sebagai ujung tombak, maka demi merekatkan hubungan Indonesia dengan Turki kembali kita perlu masukan dari pegiat sejarah Aceh-Turki itu sendiri,” katanya.

Selain itu, kata dia, dalam melihat hubungan Indonesia-Turki, harus membagikan dalam dua babak, yakni masa sebelum kemerdekaan dan sesudah kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Karena jauh sebelum kemerdekaan, maka yang muncul itu bukan nama Indonesia melainkan Aceh Darussalam.

“Aceh berada dalam NKRI, dan dulu Aceh memang memiliki hubungan yang spesial dengan Turki namun dalam konteks ini bagaimana kita membaca sejarah itu, bagaimana hubungan Aceh dengan Turki yang sudah jauh hari sebelum Indonesia lahir kita bangkitkan kembali,” katanya.

 

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement